Senin, 2 November 2009 | 20:17 WIB
BANTUL, KOMPAS.com-
Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Bantul secara resmi menetapkan
pemungutan suara pilkada tanggal 23 Mei 2010 mendatang. Awal November
ini tahapan pilkada sudah dimulai dengan membentuk panitia pemilihan
kecamatan, panitia pemungutan suara, dan pengawas pilkada.
"Untuk
putaran II kami tetapkan tanggal 25 Juli. Kami merangcang dua putaran
karena kemungkinan ada tujuh pasangan yang akan maju. Dari semua calon
tidak ada yang incumbent, sehingga tidak ada calon kuat," kata Nurudin Latif, anggota KPUD Bantul da lam jumpa pers, Senin (2/11).
Penetapan
jadwal tersebut sekaligus memberikan kepastian kepada publik, setelah
sebelumnya KPUD menyatakan pilkada terancam molor. Pasalnya KPU pusat
menghendaki kegiatan pilkada setelah bulan Juni, sementara masa
berakhirnya jabatan bupati juga pada bulan Juni. Bila mengacu pada
jadwal tersebut maka Bantul membutuhkan pejabat bupati sementara.
Menurut
Latif, saat ini sudah ada dua calon independen yang aktif meminta
informasi ke KPUD. Selain mereka, masih ada calon dari partai politik.
Hanya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Amanat
Nasional yang bisa mengajukan calon sendiri. Untuk partai lain harus
berkoalisi terlebih dahulu karena jumlah kursi di DPRD tidak memenuhi
ketentuan.
Untuk rancangan dua putaran tersebut, KPUD telah
mengajukan anggaran senilai Rp 12,66 miliar. Sampai sekarang belum ada
keputusan apakah permohonan itu disetujui atau tidak. KPUD berharap
segera ada kejelasan karena tahapan pilkada sudah mulai berjalan.
Nurhuri
Mustofa, anggota KPUD Bantul lainnya mengatakan, selain menyiapkan
perangkat keorganisasian seperti PPK, PPS, dan panwas, pihaknya juga
mulai berkoordinasi dengan dinas kependudukan untuk memutakhirkan data
pemilih.
"Kami mengggunakan DPT Pilpres yakni sebanyak 713.893
sebagai daftar pemilih sementara. Jumlah tersebut akan diverifikasi
kembali dan ditambah dengan pemilih pemula, yang usianya mencapai 17
tahun pada tanggal 23 Mei nanti," katanya.
Terkait dengan
pemutakhiran data, Bupati Bantul Idham Samawi meminta ketua RT untuk
segera memperbarui DPT pilpres yang sempat menimbulkan kekisruhan. Di
Bantul ada 5.656 RT. Sebagai stimulus, pemerintah akan memberikan honor
sekitar Rp 100.000 bagi setiap RT.