MAKASSAR — Bros atau pin bergambar
Rasulullah Muhammad saw yang memancing keresahan umat Islam beredar di
kota Makassar. Pin itu berbentuk bundar dengan diameter sekira 5
Centimeter. Warna dasar pin itu hijau
muda. Pada pin itu, wajah Muhammad saw dilukiskan begitu tampan dan
mempesona. Digambarkan Muhammad berhidung mancung sempurna.
Bergigi rata, dengan bibir sempurna,
tidak tipis maupun tebal. Alisnya terlihat tebal rapi, nyaris meruncing
hingga ujung kening. Matanya juga digambarkan sempurna, dengan bola
mata berwarna cokelat.
Kepalanya tertutup dengan sorban putih bergaris-garis hijau. Di sebelah telinga kanan terlihat gulungan sorban yang menyerupai kembang. Gambar hanya tampak sampai leher saja. Di bawah gambar, ada tulisan arab berbunyi Muhammad Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Alihi Wassalam.
Kepalanya tertutup dengan sorban putih bergaris-garis hijau. Di sebelah telinga kanan terlihat gulungan sorban yang menyerupai kembang. Gambar hanya tampak sampai leher saja. Di bawah gambar, ada tulisan arab berbunyi Muhammad Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Alihi Wassalam.
Tulisan Muhammad Rasulullah berhuruf
besar. Hampir sepuluh kali lebih besar dibandingkan tulisan Sallallahu
Alaihi Wa Alihi wa Sallam (cara penyebutan penganut Syiah terhadap
Rasulullah saw). Wajah yang disebutkan bros itu sebagai wajah Muhammad
saw terlihat utuh, bersih, dan sangat terang.
Gambar ini diketahui beredar setelah
ditemukan salah seorang pengurus Forum Komunikasi Muslimah “One-One”.
Ia mengaku bernama Hdy. Saat ditemui di rumah rekannya, Jalan Mapala
Makassar, Selasa, 13 Oktober, Hdy mengaku pin tersebut diperolehnya
bukan secara kebetulan. Bros itu dibeli Hdy seharga Rp 20.000 dari
seorang rekan bisnisnya bernama Mar. Mar diketahui tinggal di Jalan
Andi Tonro, Makassar.
Hdy menceritakan awal pertemanannya
dengan Mar berlangsung sejak September lalu. Keduanya berkenalan
gara-gara bisnis jilbab. Hdy mengisahkan, ketika itu dirinya kaget saat
pertama kali diperlihatkan gambar yang disebut Mar adalah Muhammad saw.
Bukan dalam bentuk pin, tapi stiker dengan ukuran yang sama.
Hdy mengisahkan, ketika itu Mar mengaku bahwa gambar yang ada pada
pin yang beredar sekarang, adalah Nabi Muhammad saw saat berusia 17
tahun. Konon, menurut Hdy, Mar juga menyimpan foto yang diakuinya
sebagai foto Muhammad saw ukuran 10 R. Kata Mar, foto itu adalah
Muhammad saw saat berusia 25 tahun.
“Saya tidak habis pikir kalau itu Nabi
Muhammad saw, kenapa mirip perempuan ya? Saya penasaran makanya saya
beli,” ujar Hdy. Ketika ditemui kemarin, Hdy ditemani beberapa temannya
yang tergabung dalam Forum Komunikasi Muslimah “One-One”.
Pembuat Pin bernama Mar Ternyata Seorang Muslimah
Rumah Mar di Jalan Andi Tonro, sangat
sederhana. Warna temboknya sudah buram. Di bagian depan, ada kaca
jendela yang dipenuhi tempelan gambar-gambar jilbab beraneka warna dan
model. Sayangnya, ketika Fajar bertandang, Mar sedang tidak berada di
rumah.
Dari seorang lelaki yang diketahui
adalah suaminya, Mar sedang keluar untuk suatu urusan. Lelaki yang
memberi kabar Mar sedang keluar itu hanya melongokkan kepala dari balik
hijab berwarna campuran terang, yang menjadi pembatas ruangan tamu
dengan ruangan dalam.
Di dalam ruang tamu itu, terlihat
seorang bocah berambut pendek berumur sekira enam atau tujuh tahun.
Bocah itu juga menyebutkan Mar sedang keluar. Namun, Mar disebutnya
sebagai Ummi. “Ummi sedang keluar,” ucapnya.
Selain pin Muhammad saw, juga ada pin
bergambar lelaki memakai sorban. Tampangnya cukup gagah. Di atasnya
terdapat dua bulu ayam. Pelipis sebelah kanan di atas alis ke bawah
terdapat percikan warna merah seperti darah. Di bagian atas gambar
bertuliskan Assalamu Alaika yaa Qamar Bani Haasyim. Qamar Bani Hasyim
adalah julukan Ali bin Abi Thalib — satu dari empat sahabat terbaik
Rasulullah saw, yang dikenal dengan sebutan Khulafaaur Rasyidin.
Satu lagi, pin gambar lelaki dewasa. Di
bawahnya tertulis Abu Fadhl Abbas. Gambarnya serupa dengan gambar yang
ditulis sebagai Qamar Bani Hasyim. Yang membedakan adalah warna
gulungan sorban yang dikenakan Abu Fadhl Abbas berwarna hijau, dan
percikan merah seperti darah tepat di pelipis sebelah kiri. Di samping
gambar ada tulisan arab Assalamu Alaeka yaa Abal Fadhl Abbas.
Ketua MUI Kota Makassar, AGH Muhammad
Achmad Sewang saat dihubungi mengatakan sampai sekarang gambar-gambar
seperti itu tidak diperbolehkan beredar. Sebab bagaimana bisa
melukiskan Nabi Muhammad saw padahal saat ini belum ada pedoman tentang
hal itu. Makanya, di dalam masjid hanya ada kaligrafi tulisan Muhammad
saw. Tidak ada gambar hidup yang dipajang demi menghindari kemusyrikan
agar tidak menjadi sesembahan. “Itu hanya gambar imajinasi, bukan wujud
Nabi Muhammad saw yang sesungguhnya. Tidak ada untungnya menghabiskan
energi mendiskusikan hal-hal seperti itu,” jelas AGH Muhammad Achmad
Sewang.
Hal senada diungkapkan guru besar UIN
Alauddin bidang pemikiran Islam, Prof Dr Abdul Rahim Yunus. Menurutnya,
tidak pernah dibenarkan oleh ulama untuk membuat rekayasa gambar sosok
Rasulullah saw. Sebab pasti tidak sama dengan aslinya. Kalau membuat
sesuatu yang tidak benar terhadap Nabi Muhammad saw, itu dianggap
penghinaan. (Fajaronline)