Hari
demi hari, Kyai Ahmad Dahlan mempelajari arah kiblat masjid yang ada di
Indonesia. Dia mendapatkan arah kiblat masing-masing masjid berbeda,
sedangkan menurutnya arah kiblat orang sholat di Kauman adalah serong 150 dari arah barat ke utara (berada pada arah barat laut).
Di Film tersebut dia membuat sebuah garis dari dua titik antara Makkah dan Kauman, dan di dapat kan sudut yang terbuat adalah 150 arah barat laut.
Dan
gambaran itu kurang lebih adalah seperti ilustrasi di bawah. Di mana
titik di Makkah yang tidak berubah, dihubungkan dengan titik-titik di
Indonesia sesuai letak masjid masing-masing, dan kurang lebih di dapat
arah sholat ke arah Ka’bah dari Indonesia (Kauman) adalah serong 150
ke utara dari arah barat, yang sebelumnya Sholat orang Indonesia
mengarah ke Barat, termasuk di Masjid Agung Yogyakarta yang terletak di
Kauman.
Hal
tersebut berdasarkan peta, namun jika dilihat dari peredaran matahari,
bahwa Indonesia di daerah Kalimantan di Lalui oleh garis Katulistiwa,
dan Makkah juga dilalui garis katulistiwa, sehingga untuk daerah
Kalimantan tidak seperti di daerah Jawa.
Karena
Makkah dan Kalimantan di lalui garis Katulistiwa, maka arah orang
sholat/kiblat tepat ke arah Barat. Ini pendapat saya pribadi.
Dan
garis merah dalam gambar itu menurut saya, saya sebut teori garis,
karena masjidil Haram berbentuk persegi 4 dan sholat mereka tidak
melingkar seperti yang di sekitar Kabbah, maka dari setiap dinding
Kabbah dijadikan arah Kiblat untuk Sholat.
Maksud
saya adalah dinding yang mengarah ke Utara, maka manusia yang ada di
Utara dinding itu sholatnya menghadap ke Selatan, dinding sebelah
Selatan, manusia di Selatan dinding itu menghadap Utara, dinding
menghadap Barat, manusia di Barat dinding itu sholatnya menghadap Timur,
dan manusia yang berhadapan dengan dinding Kabbah yang menghadap Timur
maka kiblat sholatnya menghadap Barat.
Jadi
yang Sholat di dalam masjid Al Haram Makkah di saat di tarik garis lurus
shofnya akan berbentuk garis yang berhadapan dan sejajar dengan dinding
Kabbah (seperti terlihat pada garis merah tebal dan tipis).
Dan apabila jamaah sholat yang menghadap 150
di Indonesia (Jawa) ditarik garis lurus (lurusnya shof) dan di dekatkan
ke Kabbah, maka akan berbeda dengan jamaah Sholat yang ada di Masjidil
Haram yang menghadap dinding-dinding Kabbah (seperti terlihat garis
miring hitam di gambar).
Saya
minta kearifan para pembaca, ini adalah dari pemikiran saya pribadi,
jadi ada perbedaan dalam hal ini saya minta sarannya. Di saat saya tidak
tahu akan mengarah kemana saya sholat maka arah matahari terbenam, ke
sana saya menghadap (ke arah barat: matahari terbit dari timur, dan
tenggelam di barat)
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk saya.