:Karena saya tidak memberikan konfirmasi pengiriman jawaban wawancara sehingga dianggap batal, tapi saya sudah ijin kepada mas Koko untuk mempublikasikannya di web saya. Terimakasih Posmo.
Pertama, salam kenal dan salam merdeka..
Seperti diketahui bersama, Malasyia berulangkali menyentil rasa harga
diri bangsa Indonesia. Mulai dari persoalan pengklaiman Pulau Ambalat,
perbatasan negara, pengklaiman seni budaya bangsa kita dan banyak
lagi.
Hubungan RI-Malasyia, pekan ini kembali memanas dengan peristiwa
tertangkapnya tujuh nelayan Malasyia yang mencuri ikan di perairan
wilayah RI. Ketegangan kembali terjadi dan Malasyia kembali menunjukkan
sikap arogansi.
Dalam sejarahnya, RI dan Malasyia memang sudah memiliki pertentangan
kuat, yang terjadi sejak zaman Bung Karno (Ganyang Malasyia).
Pertanyaan:
1. Bagaimana pendapat Bapak secara umum terkait hal di atas?
2. Dengan berbagai sikap arogansi Malasyia, bagaimana pemerintah kita
seharusnya bersikap?
3. Benarkah semua itu menunjukkan keterpurukan jati diri dan harga diri
bangsa di mata dunia? Kalau benar demikian, 65 tahun merdeka ini
bangsa kita tidak menjadi lebih kuat dan berharga diri?
4. Apa yang salah dengan bangsa kita?
5. Jika puluhan tahun yang lalu, Bung Karno berani menyerukan ‘Ganyang
Malasyia’ dan ‘Inggris Kita Linggis’, mengapa kita seolah menjadi
lemah?
6. Perang fisik memang jalan terakhir. Faktor apa yang memungkinkan
terjadinya sebuah perang?
7. Dengan segala sikap arogansi Malasyia, kira-kira apa tujuannya?
8. Mungkinkah arogansi Malasyia merupakan bentuk atau model perang
modern, yang dilakukan dengan kecerdasan dan kemapanannya? Dengan
kecerdasan dan kemapanannya ini, Malasyia mengklaim sejumlah ikon seni
dan budaya bangsa kita.
9. Dengan mengklaim sejumlah hasil seni dan budaya kita, Malasyia
benar-benar mempecundangi bangsa kita? Apakah bangsa kita sudah tak
memiliki rasa malu?
10. Di luar semua itu, banyak TKI dari negeri ini bekerja di Malasyia.
Tragisnya, banyak dari TKI itu mengalami ketikdak-adilan. peemrintah
terkesan tinggal diam. Apakah fenomena TKI di Malasyia juga merupakan
bukti keterpurukan bangsa ini, pasca Bung Karno?
11. Menurut bapak, sejauh mana keterpurukan dan ketertinggalan bangsa
ini?
12. Bagaimana solusinya?
Terimakasih.
Koko Triarko/Wartawan Tabloid POSMO
NB: Mohon kirim foto ukuran besar.
Bismillahirrohmanirrohiim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Terimakasih atas pertanyaan yang diberikan kepada saya. Dalam
pengantar yang diberikan saya setuju bahwa hubungan Malaysia bisa di
awali dari Masa Bung Karno, namun pada dasarnya hubungan itu lebih jauh
sudah ada.
Sejarah para wali sudah dicatat bahwa jauh sebelum menjadi negara
Indonesia dan negara Malaysia dari penjajahan, “Indonesia” yang di
wakili Demak dan “Malaysia” yang di wakili Malaka ataupun Serawak adalah
lahan dakwah para wali songo. Salah satu wali yang tercatat sampai di
sana adalah sunan kalijaga.
Persoalan yang kemudian adalah Indonesia Merdeka lebih dulu dari
Malaysia.
1. Bagaimana pendapat Bapak secara umum terkait hal di atas?
Permasalahan yang timbul antara Indonesia dan Malaysia adalah
persoalan Kemerdekaan. Malaysia merdeka atas pemberian kolonialisme
Inggris, sedangkan Indonesia adalah hasil keras orang-orang Indonesia
menyatakan Merdeka dari Jepang dan Belanda/Sekutu.
Pada dasarnya penjajahan Eropa ke wilayah Asia Timur adalah masalah
“perut”, para penjajah merampo isi kekayaan daerah jajahan untuk
kemakmuran penjajah. Namun dibalik itu ada sesuatu yang lebih penting
lagi yaitu penjajahan budaya dan keyakinan.
Penjajah Jepang yang terahir menjajah Indonesia tergolong temponya
sebentar, jadi tidak sempat membentuk karakter baru pada diri manusia
Indonesia. Manusia-manusia yang terbentuk oleh tentara Jepang yang ada
dalam PETA, HEIHO, dll adalah potensi bangsa Indonesia yang sebenarnya.
Mereka memilih merdeka dari pada mati, yang pada kenyataannya Jepang
lebih aakomodatif dengan umat Islam, sehingga pada akhir penjajahan
Jepang meskipun dengan kerja yang sangat keras muncullah organisasi
MASYUMI, sedangkan dalam Penjajahan Belanda muncul ormas Islam NU dan
Muhammadiyah.
Penjajahan di Malaysia oleh imperialis Inggris, memiliki dampak yang
berbeda untuk Indonesia karena setelah merdeka Indonesia hanya merasa
punya hak sekaligus kewajiban memerdekakan kepada manusia yang di jajah
Belanda saja. Sehingga terbentuklah Negara Kesatuan RI dari Sabang
sampai Merauke.
2. Dengan berbagai sikap arogansi
Malasyia, bagaimana pemerintah kita seharusnya bersikap?
Sikap Pemerintah saat ini tentunya harus lebih bisa bijaksana
dari pada pemerintahan Soekarno dulu. Saya sendiri tidak menemukan
Negara yang tertuduh berbuat curang atau kejahatan terhadap negara lain
di masa ini di kenaan hukuman, kecuali Iraq. Iraq dikenakan hukuman
boiot dan sebagainya karena menginvasi Quwait. Namun masalah
Palestina-Israel, Amerika-Taliban, tidak ada angsi apapun. Apalagi
dalam pidato kenegaraan tanggal 16 Agustus 2010, SBY menyatakan dengan
penuh harap bahwa politik luar negeri Indonesia selepas tidak adalagi
Blok Barat dan Tumur harus bisa berteman dengan siapa saja, bahkan
berniat menjadikan semua negara sebagai temannya negara Republik
Indonesia. Ini sangat berbahasa bahkan RI akan mudah digunakan oleh
pihak manapun terutama pihak yang kuat untuk menekan yang lemah. Apalagi
jika sampai RI di masa SBY menyatakan berteman dengan Israel, maka
itu menjadi kado perpisahan untuk SBY. Menurut saya sikap bangsa RI
seharusnya mengajukan negara malaysia atas arogansinya terhadap negara
Indonesia. hal ini akan membuktikan RI mampu menjaga martabat di luar
negeri atau tidak. Misal ternyata negara Malaysia bisa disidangkan dan
mengakui kesalahannya kemudian meminta maaf di meja peradilan
International maka wajah RI akan bercahaya, bersinar dengan penuh
kesenangan akan kedaulatan RI yang mampu dipertahankan di dunia
international tanpa peperangan.
3. Benarkah semua itu menunjukkan keterpurukan jati diri dan harga diri
bangsa di mata dunia? Kalau benar demikian, 65 tahun merdeka ini bangsa
kita tidak menjadi lebih kuat dan berharga diri?
Seperti sudah saya utaraan bahwa ini akan membutikan bangsa
Indonesia sebagai negara berdaulat atau sebagai negara belum Merdeka.
Saya ambil contoh perjanjian-perjanjian semasa masa kemerdeaan, itu
menunjukkan RI dalam tekanan sehingga wilayahnya semakin hari semakin
sempit. jadi pemecahan masalah ini sebuah taruhan hargadiri sebagai
satu bangsa yang berdaulat bernama NKRI.
4. Apa yang salah dengan bangsa kita?
Dalam arti bangsa saya artikan sama dengan negara, di situ ada
rakyat, pemerintah dan wilayah, hanya menurut saya sebagai bangsa ita
punya nilai adat atau ciri khas. Ciri has bangsa ini sudah dimiliki
sejak sebelum merdeka, dan yang mampu dipertahankan dalam masa
penjajahan sebagai sebuah bangsa adalah agama. Bangsa Indonesia
meskipun dijajah Belanda dan jepang namun semangat beragama khususnya
Islam tidak luntur bahkan dengan agama Islam manusia Indonesia
mendapatkan kemuliaan. Namun sayang di saat dengan cara fisik menang
dengan proklamasi atau dengan kata lain hidup merdeka atau mati sahid,
di saat berdiplomasi bangsa ini kalah dan mungin mengalah. Ini bukan
sebuah kesalahan pada waktu itu, namun menjadi kesalahan pada saat ini,
bahwa diplomasi itu ditutup dengan tidak dibuanya pinti bangsa
Indonesia menjadi sebuah bangsa bermartabat dengan ciri khasnya yaitu
Islam.
5. Jika puluhan tahun yang lalu, Bung Karno berani menyerukan ‘Ganyang
Malasyia’ dan ‘Inggris Kita Linggis’, mengapa kita seolah menjadi lemah?
Saya tidak ingin melibatkan diri saya pada zaman sejarah, saya
menganggap para syuhada’ bangsa ini sudah menang. Dan kita tidak perlu
mengungkitnya, bahwa ita sekarang memiliki pemikiran berbeda dengan
mereka. namun pemikiran yang berbeda itu bukan untuk menyalahkan
mereka, namun sebenarnya lebih tepat untuk digunakan di zaman sekarang.
Mengatakan Ganyang Malaysia dan melakukannya juga mudah, namun
implikasinya Indonesia akan dieroyok dimeja International bahwa
Indonesia memulai Peperangan. Ibarat Rasul saw, beliau ini baru dicaci
maki, dan dilempar kotoran kebadan beliau, namun beliau bersikap sabar,
dan berdoa kepada Allah swt semoga mereka bertaubat, bukan dengan
berperang. Jadi pemecahannya seperti yang saya kemukakan tadi kita
menuntut diadakan perjanjian di meja international, dengan topik masalah
Malaysia memasuki Wilayah Indonesia dan yang terbaru bahkan menangkap
PNS RI di wilayah Indonesia. Itu sudah cukup tidak perlu Pengadilan
International, toh pengadilan itu tidak pernah ada. Namun perundingan
International itu bisa dalam OKI, ASEAN, ataupun PBB.
6. Perang fisik memang jalan terakhir. Faktor apa yang memungkinkan
terjadinya sebuah perang?
Perang menurut saya jarang dijadikan sebagai solusi, sebab
bangsa RI masih trauma dengan perang yang panjang. Perang panjang ini
masih di alami oleh para pejuang yang sekarang masih hidup bahan bapak
SBY juga meskipun beliau lahir di tahun 1949. Perang di Timur-Timur,
dan sengketa-sengketa di luar negeri yang RI mengirimkan kontingen
Pasuan Perdamaian, sampai saat ini Perang Melawan Terorisme yang juga
menggunakan senjata api bahkan BOM.
Jadi tidak perlu mencari penyebab perang negara dengan negara, sebab
perang itu bisa diawali oleh orang per orang. Jadi solusinya adalah RI
harus menjadi Negara yang Adil agar tidak terjadi peperangan, baik di
dalam Negeri apalagi dengan Negeri Tetangga. Namun jikalau berperang
saya memilih penyebabnya adalah karena martabat ita sebagai bangsa yang
berciri Islam sudah direbut ataupun diintimidasi. Jadi kita harus
kembali mencontoh Rasul saw, bagaimana beliau berdamai, dan bagaimana
beliau berperang.
7. Dengan segala sikap arogansi Malasyia, kira-kira apa tujuannya?
Saya tidak ingin su’udzon, lebih baik dibutikan di forum
International tadi.
8. Mungkinkah arogansi Malasyia merupakan bentuk atau model perang
modern, yang dilakukan dengan kecerdasan dan kemapanannya? Dengan
kecerdasan dan kemapanannya ini, Malasyia mengklaim sejumlah ikon seni
dan budaya bangsa kita.
Saya tidak ingin berkomentar terlebih dulu, jadi lebih baik
sama-sama kita buktikan. Apakah Indonesia yang berdaulat di dunia
International ataukah justru malaysia, sedangkan kita mengaui bahwa
kita sedang di jajah dan tidak masalah karena ini menjadi mental bangsa
ini. Buktikan!
9. Dengan mengklaim sejumlah hasil seni dan budaya kita, Malasyia
benar-benar mempecundangi bangsa kita? Apakah bangsa kita sudah tak
memiliki rasa malu?
Saya pikir masalah budaya itu banyak sebabnya, namun klaim itu
sudah terjadi, dan ini adalah kesalahan bersama, apakah Indonesia
kemudian menjadi miskin di saat ada budayanya yang dimiliki negara
lain? saya justru bertanya sekarang ini RI itu bangsa apa?
10. Di luar semua itu, banyak TKI dari negeri ini bekerja di Malasyia.
Tragisnya, banyak dari TKI itu mengalami ketikdak-adilan. peemrintah
terkesan tinggal diam. Apakah fenomena TKI di Malasyia juga merupakan
bukti keterpurukan bangsa ini, pasca Bung Karno?
Saya terksan dan menaruh apresiasi atas dihukum matinya seorang
majikan dalam kasus terakhir, semoga ini mejadi jalan keluar untuk
selanjutnya yang baik. insyaallah.
11. Menurut bapak, sejauh mana
keterpurukan dan ketertinggalan bangsa ini?
Negara ini hanya kurang percaya diri dengan ciri khas nya
sebagai Negara Muslim.
12. Bagaimana solusinya?
Jangan mengotakkan bangsa ini dengan UU, dengan menyatakan bahwa bangsa
ini adalah bineka tunggal ika, sehingga tidak patutu agama menjadi
dasar negara. Permasalahan dasar negara dengan susah payah
dimusyawarahkan oleh para pendiri bangsa ini di saat mereka sedang dalam
masa revolusi fisik, sekarang di saat anak cucu mereka sudah dewasa,
sayang tidak diberikan kesempatan lagi untu memilih agama Islam
sebagai dasar Negara RI. Jadi solusinya adalah jadilah bangsa besar
dengan ciri khasnya RI yaitu masyarakat yang beragama Islam.
Untuk aktivitas saya sekarang sebagai pengelola website Partai Republi
Islam Indonesia, dan aktive menulis di kompasiana.com dengan alamat web http://www.ompasiana.com/muthofarhadi
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pada 21 Agustus 2010 10.59, koko triarko <kokotriarko@yahoo.com>
Wednesday, 25 August 2010
Sunday, 22 August 2010
POSMO Telepon Ingin Wawancara Saya
Hubungan RI-Malaysia
oleh
Farhad
Muthofar Hadi pada 21 Agustus 2010 jam 22:50
Hari ini saya dapat telepon, saat itu
saya sudah turun dari lantai 2 JEC, menunggu bapak, dan adek saya yang
mengiuti prosesi wisuda adek saya ragil, Agustina R.
Telpon saya berdering, kemudian saya angkat, karena mengambilnya terlalu lama, suara panggilan itu mati. Kemudian saya misscall balik.
Beberapa saat kemudian suara panggilan telp. saya berbunyi lagi, dan saya angkat:
Mas Koko: "Assalamu'alaikum, benar ini Mas Muthofar?"
Saya : " wa'alaikumsalam wr wb. Iya benar, saya sendiri, Muthofar"
"Saya bicara dengan siapa?"
Mas Koko: " Saya ingin wawancara dengan mas Muthofar"
Saya: " Dalam kapasitas apa saya?"
Mas Koko: "Saya dari POSMO, sebelumnya saya sudah tahu mas Muthofar sebagai pendiri Partai Republik, saya ingin wawancara tentang
Hubungan RI-Malaysia?"
Saya: "Benar saya punya web Partai Republik Islam Indonesia, tapi pengurusnya belum terbentuk, terus akan dimuat kapan, dimana akan wawancara, dan di rubrik apa?"
Mas Koko: "rencana akan diterbitkan Rabu besok, date linenya hari ini, untuk Laporan Utama, karena POSMO terbit mingguan, setiap Rabu. Untuk wawancaranya tempatnya terserah mas Muthofar"
Saya: "Saya masih di JEC, ada acara wisuda, tapi untuk tempatnya jangan di rumah, saya kurang nyaman untuk di wawancara di rumah,
maaf ini dengan Bapak siapa?"
Mas Koko: "Saya Koko mas, bagaimana jika lewat email saja, tapi nanti jam 17 harus sudah kembali ke saya"
Saya:"Baiklah, tapi kalau ada beda pendapat dengan yang lain bagaimana dengan POSMO?"
Mas Koko: "Nanti mas Muhtofar smskan emailnya, untuk beda pendapat itu biasa mas, jadi tidak masalah, ini hanya wawancara biasa"
Saya: "Baik, nanti saya smskan email saya"
"Untuk sumbangsih saya untuk negara saya akan kirimkan balasan pertanyaan Bapak."
Mas Koko: assalamu'alaikum wr wb
Saya : wa'alaikumsalam wr wb
Telpon saya berdering, kemudian saya angkat, karena mengambilnya terlalu lama, suara panggilan itu mati. Kemudian saya misscall balik.
Beberapa saat kemudian suara panggilan telp. saya berbunyi lagi, dan saya angkat:
Mas Koko: "Assalamu'alaikum, benar ini Mas Muthofar?"
Saya : " wa'alaikumsalam wr wb. Iya benar, saya sendiri, Muthofar"
"Saya bicara dengan siapa?"
Mas Koko: " Saya ingin wawancara dengan mas Muthofar"
Saya: " Dalam kapasitas apa saya?"
Mas Koko: "Saya dari POSMO, sebelumnya saya sudah tahu mas Muthofar sebagai pendiri Partai Republik, saya ingin wawancara tentang
Hubungan RI-Malaysia?"
Saya: "Benar saya punya web Partai Republik Islam Indonesia, tapi pengurusnya belum terbentuk, terus akan dimuat kapan, dimana akan wawancara, dan di rubrik apa?"
Mas Koko: "rencana akan diterbitkan Rabu besok, date linenya hari ini, untuk Laporan Utama, karena POSMO terbit mingguan, setiap Rabu. Untuk wawancaranya tempatnya terserah mas Muthofar"
Saya: "Saya masih di JEC, ada acara wisuda, tapi untuk tempatnya jangan di rumah, saya kurang nyaman untuk di wawancara di rumah,
maaf ini dengan Bapak siapa?"
Mas Koko: "Saya Koko mas, bagaimana jika lewat email saja, tapi nanti jam 17 harus sudah kembali ke saya"
Saya:"Baiklah, tapi kalau ada beda pendapat dengan yang lain bagaimana dengan POSMO?"
Mas Koko: "Nanti mas Muhtofar smskan emailnya, untuk beda pendapat itu biasa mas, jadi tidak masalah, ini hanya wawancara biasa"
Saya: "Baik, nanti saya smskan email saya"
"Untuk sumbangsih saya untuk negara saya akan kirimkan balasan pertanyaan Bapak."
Mas Koko: assalamu'alaikum wr wb
Saya : wa'alaikumsalam wr wb
Subscribe to:
Posts (Atom)
ORIFLAME UNIVERSITY
WEB BERITA, KATAKAN!
profil muthofar hadi
Curikulum Vitepdf
Unduh Partai Republik Republik Islam Indonesia
Partai Republik Islam Indonesia
Award Backlink
AWARD LEBARAN
DAFTAR ISI
2ARTIKEL SAYA UNTUK KOMPETISI iB
(BANK SYARIAH) KOMPAS SEPT - OKT 2009
1. BANK SYARIAH
2. PENGALAMAN SAYA MEMILIKI TABUNGAN SYARIAH
HALAMAN UNTUK LINK SAHABAT
3. iB Kepanjangan dari Bank Islam
4. BANK DIBAGI DUA
5. Memilih Bank Indonesia, bank Syariah atau bank Dunia
Blog Archive
ALAMAT IP KAMU
The 6 Links
streetdirectory.co.id
SILAHKAN LIHAT SENDIRI
Muthofar Hadi Sponsor Umroh/Haji
PT Armina Reka Perdana adalah salah satu agen perjalanan Haji/Umrah di Indonesia yang sudah berdiri sejak 1990. Ikuti jamaahnya dan dapatkan kuotanya, Bergabung Klik di sini.