text TEXT SIZE :
Rachmatunnisa - Okezone
Charles Simonyi

Pesawat luar angkasa milik Rusia yang ditumpangi Simonyi beserta awak lainnya yang berasal dari Amerika dan Rusia telah berhasil mendarat sempurna di Kazakhztan, demikian yang dilansir dari Reuters, Rabu (8/4/2009).
"Segala sesuatunya berjalan sangat baik dan sesuai dengan rencana," Valery Lyndin, juru bicara dari kontrol misi Rusia.
Pada kesempatan terpisah, NASA pun mengumumkan bahwa para awak berada dalam kondisi yang sangat baik. Dalam pesawat luar angkasa yang mengantarkan Simonyi berwisata, ada pula astronot Amerika Michael Fincke dan ahli penerbangan angkasa Rusia Yuri Lonchakov. Mereka bertugas menemani Simonyi dalam misi wisata luar angkasa ini.

Simonyi, pria kelahiran Hungaria yang juga sukses sebagai pengembang software ini berwisata ke luar angkasa selama dua minggu. Perjalanannya ini mencatat sejarah sebagai orang pertama di dunia yang melakukan perjalanan wisata luar angkasa sebanyak dua kali. (srn)
Teleskop Raksasa Dapat Temukan Planet Seperti Bumi
ReplyDeleteSenin, 6 April 2009 - 13:38 wib
LONDON - Para ilmuwan berencana membangun teleskop raksasa yang nantinya berfungsi untuk mengenali planet yang dapat dihuni seperti Bumi dengan menggunakan sistem solar jarak jauh.
Ahli Astronomi mengklaim teleskop raksasa buatan Eropa ini nantinya akan menjadi teleskop optik pertama yang mampu memilah cahaya redup yang dipantulkan oleh planet sebagai orbit bintang.
Terobosan baru dalam ilmu alam ini nantinya dapat digunakan untuk menemukan planet hingga jarak 100 juta mil jauhnya, demikian dikutip dari Telegraph, Senin (6/4/2009).
Cahaya petunjuk yang datang dari planet yang ditemukan dapat mengungkapkan jenis air yang terdapat pada permukaan planet, serta udara yang melingkupi atmosfernya. Selanjutnya akan diteliti apakah planet tersebut dapat dihuni atau tidak.
Teleskop senilai satu miliar ini memiliki lebih banyak gelas kaca dibandingkan dengan teleskop lain di dunia. Disinyalir teleskop ini berkekuatan besar sehingga Astronom dapat menggunakannya untuk memantau Bulan
Dengan teleskop ini, mereka juga dapat melihat ukuran mobil penjelajah bulan yang tertinggal pada saat misi Apollo.
Isobel Hook, dari Oxford University mengatakan, "Komunitas astronomi telah berkembang sangat pesat. Hal itu ditandai dengan adanya proyek ini, pembuatan teleskop raksasa memungkinkan kita untuk melihat gambar yang lebih tajam."
"Penemuan ini merupakan resolusi yang bisa membuat kita dapat melihat struktur dan objek di alam semesta yang belum kita ketahui hingga sekarang" tambahnya. (srn)