Sejarah RI
sejak Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 1945 M telah banyak menyingkirkan
orang-orang beriman di dalam menata masyarakat, dan di dalam menjaga aqidah
umat muslim.
Sejarah
telah mencatat Ir. Soekarno tidak lebih hanyalah pemimpin untuk golongan
musyrikin dengan membuat gambar serta patung manusia, bahkan pelukisnya di
undang ke Istana Negara.
Presiden ke
2 Presiden PDRI, terjadi saat Presiden Soekarno “ditawan” oleh Belanda. Presiden PDRI adalah Mr. Syafrudin Prawira
Negara yang memimpin hanya dalam masa beberapa bulan saja, dan mengembalikan
mandat kepada Presiden Soekarno setelah Ir.
Soekarno “dibebaskan” oleh Belanda.
Presiden RI
ke 3 adalah Mr. Assaat, dimana RI hanya terdiri atas Yogyakarta dan beribukota
di Yogyakarta yang menjadi bagian dari RIS dengan Presiden RIS Ir. Soekarno.
Mr. Assaat memimpin RI juga hanya sebentar karena RIS kemudian dibubarkan dan
kembali menjadi Negara Republik bersama RI, dengan Presiden Ir. Soekarno.
Presiden RI
ke-4 adalah Presiden Soeharto yang merupakan tentara KNIL, dan menjadi Presiden
RI selama 32 tahun. Juga menjadi Presiden bagi orang-orang musyrikin yang
membuat banyak sekali patung-patung, dan mewajibkan setiap warga Negara
memasang Patung Garuda Pancasila serta Gambar Presiden serta Wakil Presiden di
setiap rumah di wilayah RI.
Presiden ke
5 RI adalah B.J. habibie yang menjadi Presiden menggantikan Soeharto yang
mengundurkan diri. B.J habibie hanya bertugas sampai PEMILU dilaksanakan yakni
pada tahun 1999.
Presiden
ke-6 dan ke-7 adalah Gus Dur dan Megawati. Mereka memerintah hanya seumur
jagung. Dan belum memiliki reputasi yang bisa dikenang. Mereka hanya korban
politik di NKRI, tanpa memiliki agenda yang bisa menjadikan warga negaranya
beriman dan bertaqwa,
Presiden RI
ke-8 adalah Susilo Bambang Yudhoyono yang sudah memerintah selama hampir 2
periode (10 tahun). Banyak agenda politik yang kotor, serta korupsi secara
terang-terangan, bahkan dilindungi aparat Negara, meskipun koruptor tersebut sudah di
masukkan penjara dan divonis bersalah oleh pengadilan Negara.
Susilo Dambang
Yudhoyono meskipun mengaku beragama Islam bahkan menunaikan ibadah Haji
sekalipun namun kemusyrikan dan kekafirannya makin menjadi-jadi.
SBY tidak
memiliki agenda merobohkan patung-patung yang ada di Negara Indonesia. Bahkan
SBY menerima pemberian gelar Maha Raja. Artinya bahwa lembaga yang memberi
gelar dan yang menerima gelar Maha Raja sudah menyamakan manusia dengan Tuhan.
Di dalam
PANCASILA yang orang Indonesia hafal tertulis Ketuhanan Yang Maha Esa, artinya
bahwa BerTuhan kepada Tuhan dimana Tuhan memiliki sifat Maha, yang salah satunya
adalah Maha Esa.
Orang
Indonesia mengakui bahwa semua orang di
RI mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa meskipun berbeda suku dan agama.
Sehingga tidak perlu ada istilah islamisasi pada kalimat Tuhan Yang Maha Esa,
karena secara nyata di dalam ajaran Islam menang dijelaskan nama-nama Tuhan
yang baik yang berjumlah 99 salah satunya Maha Esa.
Di dalam
Kitab Al Quran sudah dijelaskan bahwa sifat orang kafir, musyrik dan munafik
adalah diberi penjelasan kebenaran ataupun tidak adalah sama saja, akan tetap musyrik,
kafir dan munafik.
Jadisaya
pertegas bahwa Presiden RI SBY sholatnya tidak diterima oleh Tuhan, karena
KAFIR.
Abu Thalib
adalah paman Nabi Muhammad SAW, dia juga ayah dari Ali bin Abu Thalib, dan
Jakfar bin Abu Thalib serta saudaranya Hamzah bin Abdul Muthalib. Namun Abu
Thalib tetap memilih musyrik, dan menjadi penghuni neraka.
Abdullah bin
Abdul Muthalib juga belum berislam, sehingga tergolong sebagai orang musyrik.
Muawiyah bin
Abu Sofyan menjadi khalifah pertama setelah khulafaur rashidin, adalah orang
munafik.
NB. Orang berbuat baik
bukanlah jaminan sebagai orang mukmin/muslim/penghuni surga.
No comments:
Post a Comment