Thursday 20 November 2008

PERANG, CIRCUMSISI DAN AGAMA

PERANG, CIRCUMCISSE DAN AGAMA
muthofar hadi, s.si.; http://www.dodi-k.blogspot.com
Mataram, 18 Nopember 2008. 11:18:57

Peperangan melawan pelaku seksual menyimpang pernah terjadi pada zaman Nabi Ibrahim as. Nabi Ibrahim adalah nama seorang nabi bagi beberapa agama seperti Islam menyebutnya dengan Nabi Ibrahim as, dan Yahudi serta kristen menyebutnya sebagai Nabi Abraham.
Pada kepercayaan pada Satu Tuhan maka keberlangsungan kenabianpun berlanjut sampai pada masa nabi masing-masing pembawa agama.
Agama Yahudi berakhir dengan mengakui nabi Musa, agama Kristen berakhir dengan mengakui Nabi Isa sebagai Roh Kudus, dan agama Islam berakhir dengan mengakui Nabi Muhammad saw.

Peperangan dengan pelaku seksual menyimpang pada zaman nabi Ibrahim berakhir dengan permintaan Nabi Ibrahim kepada Tuhan Yang Maha Pencipta untuk menangguhkan mereka dan memberi maaf kepada mereka. Perjalanan kehidupan dimuka bumi terus berjalan dengan pergantian kekuasaan dan kenabian hingga sampai pada nabi Luth.

Pada zaman nabi Luth as penimpangan seksual semakin merajalela sampai suatu saat Allah swt sendiri menguji kebenaran penyimpangan tersebut dengan mengutus malaikat yang ganteng menyamar menjadi manusia. Dan kenyataannya memang penyimpangan seksual tidak bisa dihentikan hingga akhirnya kaum nabi Luth as yang menyimpang tidak diberi kesempatan untuk bertaubat dan mendapat musibah yang dahsyat membunuh mereka.

Pada zaman nabi Musa dan Nabi Isa permasalahan umat/kemasyarakatan pada waktu itu lebih pada penyimpangan akidah yang tidak menyentuh pada praktek penyimpangan seksual sehingga kedua agama yang dibawa oleh nabi Musa dan Isa tidak menyangkut adanya hukuman bagi penyelewengan perilaku seksual secara nyata dalam masa kenabiannya.

Dalam agama Islam penyimpangan seksual dibahas dengan tegas bahwa pelaku sodomi atau melakukan hubungan dengan melalui dubur haram, baik itu dilakukan oleh laki-laki dengan laki-laki maupun laki-laki dengan perempuan. Merebaknya perilaku sodomi yang pelakunya dinamakan dan dikelompokkan dalam kaum sodom ini diberitakan dalam hadis nabi Muhammad saw akan muncul di akhir zaman sebagai bentuk penyimpangan seksual dimasyarakat saat itu. Dan berita itu dibarengi dengan tanda-tanda yang banyak dijelaskan dalam hadist.

Pada akhirnya pasukan orang mukmin yang akan memerangi kaum kafir termasuk didalamnya kaum sodom dimenagkan oleh Allah swt, dan kejadian tersebut tidak diberitahukan oleh Nabi Muhammad saw akan waktu kejadiannya.

Penelitian yang membahas pentingnya bercircumcisse pada laki-laki di Afrika sebagai sarana pencegah infeksi virus HIV menunjukkan bahwa ajaran bercircumcisse itu sebagai ajaran yang wajib. Sehingga meninggalkannya berdampak pada diri yang meninggalkan dan jika dibiarkan berdampak pula pada orang lain. Ajaran bercircumcisse adalah ajaran yang menandakan seorang anak laki-laki bisa dikatakan sudah dewasa, dan mulai memiliki kuwajiban untuk menjalankan ibadah sebagaimana yang diperintahkan Allah swt dan menjadi syarat pada pemilihan imam sholat.

Pada dasarnya orang yang dikatakan dewasa adalah sudah berkhitan yang kaitannya dengan kemampuan seksualnya diusia yang sudah mapan untuk melakukan pernikahan bukan untuk melakukan aktivitas seksual bebas. Penelitian tersebut akan terasa mengarah pada pengendalian kebebasan melakukan hubungan seksual bebas atau haram termasuk sodomi. Karena pada dasarnya penyakit yang disebabkan oleh virus HIV atau AIDS berawal dari laki-laki homoseksual yang bersodomi.

Pada orang yang tidak dicircumcisse tindakan haram tersebut menyebabkan akumulasi kuman pada bagian foreskin karena tertutup oleh kulit. Akumulasi sampah tersebut sebagai tempat kuman dari hubungan sodomi yang berasal dari kotoran manusia yang kemudian tersimpan disekitar foreskin. Penularan yang terjadi pada perempuan karena pelaku sodomi tidak hanya suka pada perilaku mereka yang menyimpang tetapi juga pada hubungan seksual dengan perempuan melalui vagina. Sehingga bagian yang sudah terkontaminasi dengan sampah kotoran tadi masuk ke vagina dan akan lebih fatal jika ternyata mereka bukan suami istri, maka akan berdampak berantai karena laki-laki yang bercircumcisse juga akan bisa terkena karena melakukannya dengan wanita tersebut.

Atau bahkan jika laki-laki bercircumcisse melakukan sodomi maka luka yang terjadi juga bisa menimbulkan infeksi virus. Terjadinya luka banyak dikemukakan karena lubang dubur adalah keras dan bertulang sehingga foreskin akan mudah tergores.

Dari dampak seperti ini kemudian ditemukan orang yang meninggal dengan indikasi adanya virus yang kemudian diteliti dan dikenal dalam tubuh manusia sebagai virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Yaitu virus yang menyerang dan melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia hingga manusia yang tidak melakukan terapi kesehatan akan bisa mengalami kematian.

Dan pada kenyataannya sampai saat ini belum ada obat bagi penyakit tersebut, dan berbagai himbauan untuk menghindari terkena virus HIV terus digalakkan di berbagai benua termasuk Indonesia, namun belum tepat. Sehingga virus tersebut sampai diperkirakan berendemik di dunia.

Hukuman bagi laki-laki yang mensodomi istri memang tidak dijelaskan namun istri boleh meminta cerai dan berdoa agar kedhaliman suaminya bisa berhenti. Artinya bahwa perilaku tersebut sebenarnya sebagaimana bentuk dosa yang masih bisa diterima tobatnya, sehingga masyarakat muslim dan mukmin cenderung menggunakan sarana dakwah untuk mencegah dan menghentikan perilaku seksual menyimpang tersebut.

Pada kenyataannya telah jelas bahwa orang sudah benar-benar kufur atau disebut kafir diberikan peringatan kepada mereka kebaikan ataupun tidak diberikan peringatan tidak memberikan pengaruh. Artinya bahwa orang yang sudah tidak beriman atau kafir peringatan yang diterimanya tidak memberikan pengaruh untuk berubah atau meninggalkan kekafirannya.

Dan orang yang beriman memiliki kesabaran yang tinggi sehingga sekalipun mereka tidak berubah namun sebagai bentuk pertanggungjawaban kaum mukminin di akhirat mereka tetap melakukan peringatan dan dakwah kepada orang kafir.

Keberadaan pemimpin yang ada di dunia saat ini sudah mengarah pada perbedaan orientasi kepemimpinan pada masyarakat lokal maupun international. Kepemimpinan yang berdasarkan keimanan dan kepemimpinan yang berdasarkan kekufuran. Keduanya saling memberikan pengaruh untuk memperbanyak pengikut kepemimpinannya.

Perang terhadap HIV/AIDS sebenarnya merupakan bagian kecil dari permasalahan yang timbul dari akibat penyelewengan pada perilaku seksual yang berlanjut kepada akumulasi penyakit dalam tubuh. Salah satu alternatif pencegahan infeksi HIV/AIDS adalah berperilaku baik tidak menyimpang dari agama, meminum madu sebagai penambah kekebalan tubuh, dan melakukan kegiatan sehat seperti berolahraga.

Namun pencegahan infeksi di banyak negara lebih pada tidak bersinggungannya secara langsung penis dan kelamin wanita, dengan kondom.

Sebenarnya agama adalah solusi, negara bisa menggunakan lembaga pendidikan sebagai sarana mendidik dengan berlandaskan syariah, laki-laki dewasa dalam berpendidikan dipisahkan dengan wanita dewasa (dewasa dalam ukuran agama bukan berdasarkan umur), memasukkan pendidikan agama sebagai pendidikan pokok yang mendasari pelajaran yang lain, negara menjamin pernikahan bagi yang belum menikah dengan menikahkan di saat sudah dipandang perlu dalam pandangan agama. Negara tidak membiarkan orang yang membujang, menjanda, dan sendirian namun dinikahkan. Sehingga negara memiliki kekuatan sosial, politik dan aqidah.

Dan negara dengan menggunakan agama menjamin keberadaan umat dengan agamanya itu, dengan tidak memerangi mereka selama mereka tidak memerangi agama yang dianut oleh negara yaitu agama Islam.

Sebagai tulisan menyambut Hari AIDS di bulan Desember 2008

No comments:

Post a Comment

ORIFLAME UNIVERSITY

Blog Archive

ALAMAT IP KAMU

streetdirectory.co.id

Muthofar Hadi Sponsor Umroh/Haji

PT Armina Reka Perdana adalah salah satu agen perjalanan Haji/Umrah di Indonesia yang sudah berdiri sejak 1990. Ikuti jamaahnya dan dapatkan kuotanya, Bergabung Klik di sini.