Saturday 30 May 2009

Makhluk-makhluk Unik Huni Gunung Api Dasar Laut


Dua spesies udang unik, salah satu diperkirakan spesies baru menghuni sekitar gunung api bawah laut di dekat Guam.

Minggu, 10 Mei 2009 | 21:38 WIB

Gunung api aktif yang diberi nama NW Rota-1 di dasar laut sekitar Guam, sebuah pulau di bagian barat Samudera Pasifik, menjadi hunian makhluk-makhluk laut yang unik. Meski sering terjadi letusan, makin banyak yang datang menghuni kawasan tersebut.

Di antaranya udang, kepiting, siput, dan ketam. Beberapa di antaranya bahkan diperkirakan spesies baru. Pengamatan terakhir dilakukan menggunakan kapal robot bawah laut bernama Jason yang dikendalikan dari kapal riset R/V Thompson pada ekspedisi April lalu.

"Mereka mampu beradaptasi terhadap lingkungannya dan bertahan di lingkungan yang mengandung zat kimia beracun," ujar Bill Chadwick, seorang vulkanolog dari Oregon State University. Ia mengatakan kedatangan hewan-hewan laut karena banyak sumber makanan baru di sekitar bekas letusan.

Semburan gas hidrotermal dari perut gunung telah membawa material organik yang menjadi tempat hidup bakteri. Lapisan subur inilah yang menjadi daya tarik kehadiran makhluk-makhluk lainnya. Bahkan beberapa di antaranya menyesuaikan dengan lingkungan yang baru seperti sejenis udang yang memiliki pengait kecil untuk mengeruk bakteri dan jenis lainnya yang memiliki pengait besar untuk memangsa hewan lain yang berukuran lebih kecil.

Aktivitas gunung api bawah laut ini telah membentuk kerucut setinggi 40 meter dan selebar 300 meter. Para peneliti akan mempelajari hubungan munculnya gunung ini dengan terbentuknya komunitas makhluk hidup seiring aktivitas gunung tersebut.

"Seiring tumbuhnya kerucut tadi, kami telah melihat peningkatan populasi hewan yang hidup di sana," ujar Chadwick. Ia dan timnya telah melakukan pengamatan dua kali sebelumnya pada 2004 dan 2006.

Dengan mempelajari hal tersebut, mereka berharap dapat mengungkap proses pembentukan kehidupan di laut. Pnemuan Gunung api dasar laut tersebut merupakan yang terbesar, di laut Bengkulu, namun masih dipertanyakan kenapa tidak terdeteksi radar gunung berapi.

Thursday 28 May 2009

101 PENUMPANG MENINGGAL DI HARKITNAS 101 TAHUN

Hercules Jatuh 101 Tewas 2 Balita Selamat * 2 Penumpang Lain Selamat Duduk di Dekat Ekor Pesawat * 3 Korban Masih Terjepit Badan Pesawat * Tak Ada Black Box di Hercules * Ibu Alm Mayor Kuntarto Mimpi Dikejar Bayangan Hitam

Jakarta (SIB)
Korban tewas jatuhnya Hercules di Magetan, Jawa Timur, sudah mencapai 101 orang. 99 Merupakan penumpang pesawat, sedangkan 2 lainnya adalah penduduk yang terkena badan pesawat ketika pesawat terjatuh.


“Terakhir yang saya terima 99 yang meninggal yang berada di pesawat dan 2 meninggal yang dari penduduk. Jadi kalau digabung 101,” ujar Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Angkatan Udara (AU), Marsma Bambang Sulistyo, ketika dihubungi Detikcom, Kamis (21/5).


Menurut Bambang, korban luka-luka berjumlah 15 orang yakni mencakup 13 penumpang dan 2 orang penduduk. Para korban yang menderita luka-luka tersebut dirawat di RS Lanud Iswahyudi, Magetan dan RS dr Soedono, Jl dr Soepomo, Madiun, Jawa Timur.
Bambang menambahkan, hampir seluruh jenazah sudah didistribusikan ke kediamannya masing-masing. Pendistribusian jenazah diperkirakan selesai Jumat (22/5).


“Sudah banyak. Besok sisanya akan (diterbangkan) ke Jakarta,” tutupnya.


Kondisi 2 Balita Membaik
Kondisi dua balita korban kecelakaan Hercules di Magetan, Jawa Timur yang menelan korban tewas 101 orang, Angga (2) dan Yeni (3) yang selamat sudah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Keduanya mengalami luka cukup parah di kepala dan dua kakinya.
Setelah pada Rabu 20 Mei kemarin sempat tidak sadar, saat ini kedua balita itu sudah menunjukkan respons aktif dari rangsangan yang diberikan dokter. Bahkan, Angga sudah bisa memanggil-manggil ibunya.


“Kami cukup senang dengan perkembangan kedua anak ini yang cukup signifikan,” kata Dokter Nur Hidajat, Spesialis Bedah Syaraf (SpBS), kepada detikcom di RS dr Soedono, Jl dr Sutomo, Madiun, Kamis (21/5).


Nur menjelaskan, tindakan medis yang dilakukan kepada dua balita itu saat ini adalah dalam tahap pemulihan. Luka pada bagian kepala sudah dijahit dan sudah ditangani.


“Namun, masih perlu pemantauan yang intensif dari kami,” tutur Hidajat.


Sementara itu, Yeni, kata Hidajat sudah bisa menggerak-gerakkan tangannya dan merengek. Tiap kali didekati perawat, balita asal Pontianak, Kalimantan Barat, tersebut sudah menunjukkan respons aktif.


“Anak itu juga sudah aktif,” pungkasnya.


2 Penumpang Hercules Selamat Duduk di Dekat Ekor Pesawat

Ada beberapa penumpang yang selamat dalam pesawat Hercules C 130 yang jatuh di Magetan, Rabu kemarin. 2 Penumpang di antaranya duduk di bagian dekat ekor pesawat.


“Posisi saya duduk di sebelah kanan, dekat ekor. Tapi saya tidak merasakan apa-apa tahu-tahu saya sudah di rumah sakit,” ujar salah satu penumpang pesawat Serma Rudi Iswanto (39).


Rudi menceritakan hal itu di RS Lanud Iswahyudi, Magetan, Jawa Timur, Jumat (21/5).
Anggota Kosek IV Biak Papua sejak 2 tahun lalu ini mengalami luka sobek di bagian kepala atas bagian kanan. Dirinya tak henti mengucap syukur karena masih diberikan kesempatan hidup.


“Kalau bagi pesawat ini memang musibah, tapi bagi saya, saya mengucapkan syukur Alhamdulillah dan ini anugerah karena saya masih selamat,” ucapnya.


Sedangkan survivor lainnya, anggota Satuan Radar 242 Biak Papua Prada Saputra mengatakan dirinya juga duduk di belakang pesawat itu.


“Belakang dekat ekor. Ya syukur Alhamdulilah saya masih selamat. Tapi saya juga berduka karena di pesawat itu banyak meninggal dunia,” katanya penuh syukur.


Tak Ada Black Box di Hercules
Black box selalu menjadi benda yang diburu jika ada pesawat yang mengalami kecelakaan. Tapi ada perkecualian jika yang celaka adalah pesawat militer macam Hercules yang jatuh di Magetan.


“Untuk pesawat militer perlu ditegaskan tidak ada black box,” kata Kapuspen TNI Marsekal

Madya Sagom Tamboen di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Kamis (22/5).
Sagom menjelaskan, black box berisi informasi penting data selama penerbangan termasuk percakapan pilot dengan awak pesawat maupun pangkalan. Hal ini menjadi berbahaya jika black box jatuh ke tangan musuh.


“Kalau misalnya black box ada, contohnya kita perang dan pesawat kita ditembak oleh musuh. Musuh akan dengan mudah mencari black box dan mengetahui isi black box itu,” terangnya.


Untuk mengetahui penyebab jatuhnya Hercules di Magetan, Sagom mengatakan TNI sudah membentuk tim panitia penyelidikan kecelakaan pesawat terbang (PPKPT) sejak tragedi itu terjadi. Mereka akan mengumpulkan bukti dan fakta dari berbagai sumber meskipun belum ada perkembangannya.


“Kita kumpulkan fakta-fakta di TKP mulai dari riwayat hidup pesawat, laporan dari orang-orang yang merawat memelihara dan mengoperasikan. Dan keterangan dari penduduk setempat,” jelasnya.


Seorang Bayi & Sepotong Tangan Ditemukan
Tim evakuasi TNI AD dan AU menemukan kembali korban jatuhnya Hercules di Magetan. Korban yang ditemukan yakni seorang balita. Lokasi penemuan balita itu tidak jauh dari ditemukannya jenazah Mayor Melvin.
Balita yang ditemukan tersebut belum diketahui jenis kelaminnya. Jenazah langsung dimasukkan ke dalam kantong berwarna kuning untuk diotopsi ke RS Lanud Iswahyudi, Magetan, Jawa Timur, Kamis (21/5).
Selain menemukan balita, menurut informasi dari petugas RS, tim evakuasi menemukan sebuah potongan tangan dalam keadaan terbakar. Potongan tangan itu kini masih berada di lokasi jatuhnya Hercules.
Sementara itu evakuasi korban Hercules masih terus dilakukan. Satu unit ambulans kembali disiagakan di TKP untuk mengangkut jenazah lainnya.


Tiga Korban Hercules Masih Terjepit Badan Pesawat

Tim gabungan TNI, Polri dan Basarnas hingga Kamis (21/5) siang ini masih melakukan evakuasi terhadap para penumpang pesawat Hercules yang jatuh di Magetan. Hingga siang ini masih terdapat tiga korban yang terjepit di badan pesawat.


“Masih ada tiga korban yang berada di dalam badan pesawat. Satu di antaranya terlihat setengah badan, namun tetap sulit dikeluarkan karena separoh badan bawah terjepit badan pesawat yang ringsek,” ujar Kelik H Purnomo dari Basarnas Jatim kepada wartawan di lokasi kecelakaan, Kamis (21/5) siang.


Untuk mengeluarkannya, tim evakuasi harus sedikit demi sedikit melakukan pemotongan plat dan pipa-pipa baja yang menghalangi pengambilan korban. Namun Kelik tidak bisa memastikan apakah evakuasi terhadap ketiga korban tersebut akan selesai hari ini.


“Kami akan mengupayakan semaksimal mungkin hari ini selesai, namum kami tidak bisa menjanjikan karena memang kondisi badan pesawat luluh lantak seperti itu,” tukasnya.
Sementara itu ribuan warga dari Magetan dan sekitarnya semakin siang semakin banyak yang memadati lokasi kecelakaan untuk sekadar dapat melihat secara langsung reruntuhan pesawat naas tersebut. Diperkirakan jumlah pengunjung akan semakin bertambah mengingat hari ini merupakan hari libur nasional.


1 Korban Hercules Ditemukan di Bagian Depan Pesawat
Satu lagi jenazah korban Hercules C 130 yang jatuh di Magetan ditemukan. Jenazah yang belum diketahui identitasnya ini ditemukan di puing pesawat bagian depan.
Pantauan detikcom, jenazah ditemukan di puing-puing pesawat bagian depan di lokasi Desa Geplak, Kecamatan Karas, Magetan, Jawa Timur, Kamis (21/5) sekitar pukul 10.40 WIB.
Jenazah itu terlihat penuh lumpur dan langsung dievakuasi ke ambulans menuju RS Lanud Iswahyudi.
Sementara melihat penemuan jenazah itu adik satu korban yang belum ditemukan Mayor Melvin, Dian, langsung berlari mengejar ambulans ke RS. Dian dan kakaknya Anton datang dari Jakarta untuk menemukan saudaranya itu.
Tampak istri Mayor Melvin, Desi Andriani, baru tiba di lokasi evakuasi. Desi yang mengenakan pakaian hitam tampak syok dan menangis tersedu.
Di lokasi sudah tampak 200-an anggota baik dari Polri, TNI AU dan TNI AD untuk evakuasi. Diduga masih ada lagi korban yang terjepit puing pesawat. Ratusan warga juga turut menyaksikan evakuasi dari jarak 100 meter yang dibatasi garis polisi. Cuaca di lokasi yang tadi mendung berangsur cerah.
Dicari, Keluarga Jenazah Bergigi Palsu
Tim disaster victim identification (DVI) Jawa Timur berhasil mengidentifikasi 1 jenazah perempuan korban Hercules C 130 jatuh. Jenazah itu mempunyai ciri-ciri berupa gigi palsu pada rahang atas.


“Kami dari tim DVI memeriksa jenazah seorang perempuan dewasa yang menggunakan gigi palsu,” ujar salah satu anggota tim DVI Kompol dr Heri Wijatnoko kepada wartawan di depan ruang jenazah RS Lanud Iswahyudi, Magetan, Jawa Timur, Kamis (21/5).


Menurut Heri, gigi palsu perempuan itu terletak di bagian depan kiri atas dan belakang. Pada gigi palsu itu terdapat kawat di bagian kanan dan kiri. Gigi itu dipasang tidak permanen.
Tim DVI Jawa Timur mengimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya agar dapat menghubungi tim DVI di nomor telepon/fax 0351-869705, HP 0351-7867835 dan UGD Lanud Iswahyudi di 0351-401134.


“Kami mohon kalau ada masyarakat yang kehilangan segera menghubungi nomor telepon atau faks ke tim kami. Kalau bisa membawa medical record-nya,” katanya.


Pantauan detikcom, tim DVI Jatim yang dibantu dari Tim DVI Jateng dan Mabes Polri terus bekerja mengidentifikasi para jenazah yang masih berada di ruang jenazah Lanud Iswahyudi. Saat ini masih 14 jenazah yang diidentifikasi.
Siap Dipulangkan, 44 Jenazah Disemayamkan di Lanud Iswahyudi
Puluhan jenazah korban kecelakaan pesawat Hercules di Magetan, Jawa Timur (Jatim) akan diterbangkan ke berbagai tujuan pagi ini. Jenazah tersebut saat ini disemayamkan di hanggar Lanud Iswahyudi.
44 jenazah disemayamkan di hanggar Skuadron 15 Lanud Iswahyudi sejak Rabu 20 Mei malam.
Peti jenazah yang berasal dari TNI diselimuti bendera merah putih. Sedangkan yang sipil diselimuti kain satin warna putih.
Hingga pukul 05.30 WIB, Kamis (21/5), terlihat kesibukan di hanggar tempat disemayamkannya 44 jenazah itu. Upacara militer pelepasan jenazah dijadwalkan pukul 06.00 WIB.
Menurut Marsekal Pertama Bambang Samudro, Danlanud Iswahyudi, 44 peti jenazah yang akan diterbangkan sesuai rute yang telah disiapkan, yakni ke arah Barat dan Timur.
Ke arah barat, yakni ke Pontianak dan Balikpapan. Sedangkan arah Timur, ke Malang, Makassar, Kendari, Palu, Rembiga (Lombok), dan Maluku.
Hujan Tangis Iringi Keberangkatan 13 Jenazah ke Indonesia Timur
Sebanyak 13 jenazah akan diberangkatkan ke Indonesia Timur untuk menuju peristirahatan terakhirnya. Dalam upacara pelepasan jenazah secara militer di Hanggar Skuadron 15 Lanud Iswahyudi, Magetan, Jawa Timur, itu, hujan tangis pecah dari keluarga korban.
Pantauan detikcom, Kamis (21/5), pelepasan jenazah langsung dipimpin Komandan Pangkalan Udara TNI Iswahyudi Marsma Bambang Samudro. Sebanyak 9 jenazah akan diberangkatkan ke Makassar, 1 jenazah ke Lombok, dan 2 jenazah ke Maluku.
Jenazah akan diberangkatkan dengan menumpang pesawat CN 235 bernomor registrasi A 2303. Keluarga turut menumpang di pesawat itu.
Hujan tangis juga pecah saat keluarga melihat peti jenazah keluarganya yang menjadi korban kecelakaan Hercules Jumat (20/5) pagi.
Suradijiono Mendadak Berangkat 5 Menit Sebelum Hercules Take Off
Takdir maut tidak bisa dihindari. Itulah yang dialami PNS TNI AL Surabaya Suradijiono Hadi Santoso (36). Bapak dua anak ini mendadak memutuskan berangkat 5 menit sebelum Hercules take off.
“Adik saya mendadak memutuskan untuk naik kurang lima menit dari take off pesawat,” ujar kakak kandung Suradijiono, Letkol Bambang Setio Legowo di TPU Blimbing, Malang, Kamis (21/5).


Suradijiono dimakamkan di samping makam orang tuanya yaitu Tugiman (65). Puluhan peziarah mengantar jenazah Suradijiono sampai ke liang lahat.
Isak tangis keluarga ikut mengiringi pemakaman almarhum yang baru menjalani Prajap di Bandung ini. Dalam pemakaman ini istri Suradijiono, Solikah (30), dan ibu kandung Suradijiono, Surati (70), tidak ikut mengantarkan. Hanya putra pertama korban M Soleh (5), ikut mengantar jenazah bersama Bambang.
Ibu Almarhum Mayor Teknik Kuntarto Sempat Mimpi Dikejar Bayangan Hitam
Sebelum anaknya tewas dalam tragedi pesawat Hercules C-130 di Magetan, Jawa Timur, Sri Trisnowati, ibu korban Mayor Teknik Kuntarto Suryo Nugroho (35) mengaku mendapatkan firasat. Dia sulit tidur dan bermimpi dikejar-kejar bayangan hitam.


“Tiga hari lalu saya mendapatkan firasat mas. Saya bermimpi kalau saya dikejar-kejar bayangan hitam tinggi terbang mengejar-ngejar saya. Sayapun tidak dapat tidur akibat mimpi itu. Tidak tahunya ternyata anak saya mengalami kecelakaan,” ungkap Trisnowati dengan nada sedih.


Hal itu disampaikan dia kepada detikcom di rumah duka di Desa Prembun, Kecamatan Prembun, Kabupaten Kebuman, Jawa Tengah, Rabu (20/5).
Mayor Teknik Kuntarto merupakan salah satu korban meninggal jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Magetan, sekitat pukul 06.30 WIB. Saat itu, korban bersama rombongan berangkat dari Lanud Halim Perdana Kusuma yang rencananya pulang ke rumahnya di Madiun, Jawa Timur.
Mayor Teknik Kuntarto Suryo Nugroho merupakan lulusan Akabri Tahun 1996 dan bekerja di Mabes TNI-AU di Jakarta.
Korban meninggalkan seorang istri bernama Rina Emilisola dan dua orang anak bernama Erlanga Arvalin (7) dan Sarah Sabrina Nugroho (2) yang saat ini tinggal di Madiun.
Menurut S Saroso, ayah korban, keluarga mendapatkan kabar meninggalnya Kuntarto dari Christina (43), kakak korban yang tinggal di Kota Semarang. Kabar itu diterima Christina pukul 10.00 WIB, kemudian diteruskan ke keluarga di Kebumen. Jenazah Kuntarto akan dimakamkan Kamis 21 Mei siang.
Uang Rp 5 Juta & Beras 50 Kg untuk Korban Tewas Tertimpa Hercules
Dua keluarga korban meninggal karena rumahnya tertimpa pesawat Hercules C 130 diberi santunan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). Masing-masing disantuni uang Rp 5 juta dan beras 50 Kg.
Pesawat Hercules sebelum kandas Kamis kemarin, pesawatnya sempat menghantam rumah dari Rusmin dan Sulasmin. Selain harus kehilangan rumah, Rusmin harus kehilangan istrinya Sumiati, sementara Sulasmin harus kehilangan putranya Arif.
Bantuan Pemprov diserahkan oleh Kabiro Kesra Pemprov Jatim Kiagus Firdaus di rumah kakak Rusmin, Sri, Desa Geplak, Kecamatan Karas, Magetan, Jawa Timur, Kamis (21/5).
Selain mendapatkan uang dan beras, keluarga juga mendapatkan santunan sembako lainnya.


“Bantuan ini dari Pemprov hanya untuk santunan korban meninggal yang seharusnya diserahkan langsung oleh Gubernur semalam. Namun karena sudah terlalu malam mengunjungi korban di RS baru hari ini diwakilkan,” ujar Kiagus.


Untuk kerusakan rumah warga, imbuh Kiagus, Pemprov Jatim belum memutuskan karena masih berkoordinasi dengan pihak TNI AU.


Sementara Rusmin berharap Pemprov dan TNI AU segera memperhatikan nasib rumahnya. “Kita warga berharap untuk rumah segera dapat diperbaiki untuk dapat dihuni oleh keluarga kembali,” ujar Rusmin. (detikcom/y)

Uccang, Y. 2009. “Hercules Jatuh 101 Tewas 2 Balita Selamat * 2 Penumpang Lain Selamat Duduk di Dekat Ekor Pesawat * 3 Korban Masih Terjepit Badan Pesawat * Tak Ada Black Box di Hercules * Ibu Alm Mayor Kuntarto Mimpi Dikejar Bayangan Hitam”. Detikcom. http://www.detik.com

Catatan Kecelakaan Hercules Magetan di HARKITNAS 101

Turboprop

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4e/Turboprop_operation.png/300px-Turboprop_operation.png

Diagram yang memperlihatkan kerja mesin turboprop

Mesin Turboprop adalah mesin pesawat terbang dengan turbin gas terhubung ke baling-baling. Turbin gas dirancang khusus untuk keperluan ini dengan hampir semua keluarannya digunakan untuk memutar baling-baling. Gas keluaran turbin mengandung energi yang kecil dibandingkan dengan turbojet dan berperan kecil dalam mendorong pesawat.

Pustaka :

Wikipedia, 2009. Turboprop .http://id.wikipedia.org/wiki/Turboprop

C-130 Hercules

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/6/6f/Usaf.c130.750pix.jpg/250px-Usaf.c130.750pix.jpg

A United States Air Force C-130 Hercules

Lockheed C-130 Hercules adalah sebuah pesawat terbang bermesin empat turboprop yang bertugas sebagai pengangkat udara taktikal utama untuk pasukan militer di banyak bagian dunia. Mampu mendarat dan lepas landas dari runway yang pendek atau tidak disiapkan, awalnya dia adalah sebuah pengangkut tentara dan pesawat kargo yang sekarang ini juga digunakan untuk berbagai macam peran, termasuk infantri airborne, pengamatan cuaca, pengisian bahan bakar di udara, pemadam kebakaran udara, dan ambulans udara. Sekarang ini ada lebih dari 40 model Hercules, termasuk beberapa kapal senapan, dan juga digunakan di lebih dari 50 negara. Melayani lebih dari 50 tahun, keluarga C-130 telah menciptakan rekor yang bagus untuk kehandalan dan daya tahannya, berpartisipasi dalam militer, sipil, dan bantuan kemanusiaan.

Keluarga C-139 memiliki sejarah produksi yang paling panjang dari seluruh pesawat militer. Yang pertama prototipe YC-130 terbang pada 23 Agustus 1954 dari pabrik Lockheed di Burbank, California, Amerika Serikat. Pesawat tersebut dipiloti oleh Stanley Beltz dan Roy Wimmer. Setelah kedua prototipe selesai, produksi dipindahkan ke Marietta, Georgia, di mana lebih dari 2.000 C-130 dibuat.

Daftar isi

Versi sipil

Versi sipil dari C-130 Hercules adalah Lockheed L-100 Hercules. Merpati Nusantara Airlines tercatat pernah mengoperasikan pesawat jenis L-100-30, perbedaan utama dengan versi militer adalah mesin yang lebih lemah, jendela yang lebih banyak, dan dihilangkannya pintu besar di belakang badan pesawat. Dikemudian hari L-100 Merpati dihibahkan kepada TNI-AU untuk melengkapi armada Hercules di skadron udara 17 dan 31 yang berkedudukan di Halim, Jakarta. Selain Indonesia, beberapa negara juga menggunakan versi sipil dari Hercules ini, bahkan beberapa negara seperti Aljazair, Kuwait dan Gabon, menggunakan L-100 untuk kepentingan militer mereka. Total hanya 114 L-100 yang terjual, produksi terakhir terjadi pada tahun 1992. Kemudian hari L-100 dikembangkan menjadi L-100J yang ekuivalen dengan C-130J lengkap dengan mesin turboprop canggih Rolls-Royce (Allison) AE-2100D3, baling-baling enam bilah, dan EFIS dua kru, tapi program ini dibatalkan pada tahun 2000 karena Lockheed ingin fokus di versi militer saja.

Varian L-100:

  • L-100 (sekelas C-130E)
  • L-100-20 (badan pesawat diperpanjang 8,3 kaki)
  • L-100-30 (badan pesawat diperpanjang 15 kaki, merupakan versi terlaris)
  • L-100J (dibatalkan)

Kejadian yang melibatkan C-130 Hercules

  • Hercules TNI AU jatuh di daerah Condet Jakarta, menewaskan 133 prajurit Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU dan 2 warga sipil. Tragedi di Condet terjadi pada 5 Oktober 1991 dalam perayaan HUT ABRI ke 46.
  • Ketika Sri Sultan Hamengkubuwono IX wafat, jenazahnya diterbangkan dari Washington DC, AS ke Indonesia dengan menggunakan pesawat Hercules
  • Pendaratan Hercules pertama dikapal induk (KC-130F/Tanker) terjadi pada tanggal 30 Oktober 1963. Di Kapal Induk USS Forrestal (CVA-59). Diawaki oleh Letnan James H. Flatey III, LtCdr. WW Stovall, ADR-1 EF Brennan dan test pilot Lockheed Ted Limmer, Jr.
  • Atas pembebasan pilot Allen Pope Presiden RI Soekarno ditawari Presiden AS John F. Kennedy hadiah. Sebagai hadiahnya Soekarno meminta untuk ditunjukan wujud pesawat hercules yang masih baru pada saat itu. Alhasil Indonesia menjadi pengguna pertama C130 B diluar AS pada 1960. Kesepuluh pesawat C130B (termasuk dua varian tanker KC 130B) ini menjadi embrio lahirnya Skadron Angkut Berat Jarak Jauh TNI AU.

Pustaka :

Wikipedia. 2009. C-130 . Hercules. http://id.wikipedia.org/wiki/C-130_Hercules

Daftar Hercules Indonesia yang Jatuh

Rabu, 20 Mei 2009 | 11:28 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Indonesia sudah kehilangan Hercules pertamanya pada 1964, hanya empat tahun setelah mendapat kiriman dari Amerika Serikat. Berikut daftar kecelakaan Hercules Angkatan Udara yang menimpa Indonesia.

1964
3 September
Hercules Angkatan Udara jatuh di Selat Malaka. Kemungkinan karena dikejar pesawat tempur Inggris di saat konfrontasi dengan Malaysia.

1965
16 September
Hercules Angkatan Udara jatuh di pangkalan udara Bawang, Kalimantan Timur, akibat salah tembak pasukan Indonesia.

1985
21 November
Hercules Angkatan Udara jatuh di gunung Sibayak, Sumatera Utara.

1991
5 Oktober
Hercules Angkatan Udara jatuh saat lepas landas dari Halim Perdanakusuma. Pesawat ini tengah mengangkut pasukan yang baru saja mengikuti upacara hari ulang tahun Tentara Nasional Indonesia.

2001
20 Desember
Hercules Angkatan Udara kecelakaan saat mendarat di Bandara Malikussaleh, Lhokseumawe, Aceh. Pesawat tidak bisa diselamatkan.

2009
20 Mei
Hercules jatuh di dekat pangkalan udara Iswahyudi, Madiun.

Pustaka :

NURKHOIRI. 2009. “Ini Dia Daftar pesawat Hercules Indonesia yang Jatuh”. http://www.tempointeraktif.com

Ilmu Genetika

Magister Ilmu Biomedik Konsentrasi Konseling Genetika UNDIP
Mencetak Konselor Genetika dan Profesional di Bidang Genetika *Korporatorial Pendidikan Pascasarjana

Dalam dekade terakhir ini, makin banyak penyakit genetika yang dapat diketahui diagnosisnya dengan baik dan lebih banyak jenis penyakit yang diketahui memiliki dasar atau berlatarbelakang genetika. Penyandang penyakit genetika dan keluarganya sering memerlukan informasi lengkap mengenai penyakitnya, terutama tentang bagaimana pewarisan penyakit ini dan bagaimana perkembangan penyakitnya di kemudian hari.

Dengan problema penyakit genetika yang meningkat dan jumlah penduduk lebih dari 200 juta, sampai saat ini Indonesia belum mempunyai tenaga konselor genetika profesional yang bekerja di rumah sakit dan institusi kesehatan lain, pemerintah maupun swasta. Mengingat para klinisi yang sering menemui kasus-kasus berlatar belakang genetik mungkin memiliki sedikit waktu untuk menangani aspek lain dari penyakit ini, peran konselor genetika ini sangat diperlukan.

Seiring pesatnya perkembangan ilmu penyakit genetika, telah dibuka peluang baru bagi lulusan S1 untuk menjadi profesional setingkat magister di bidang genetika. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK-Undip) bekerjasama dengan Radboud University Nijmegen Medical Center (RUNMC), Erasmus Medical Center (EMC), Rotterdam, Belanda dan Monash Institute of Medical Research, Monash University, Melbourne dan Rumah Sakit Prince of Wales, Sydney, Australia; bersama dengan Program Pendidikan Pasca sarjana Universitas Diponegoro menyelenggarakan program Magister Ilmu Biomedik Konsentrasi Konseling Genetika pada tahun ajaran 2006/2007.

Program ini bertujuan menyiapkan calon tenaga terdidik yang akan berkarir di bidang konseling genetika dengan kemampuan pengetahuan, sikap dan ketrampilan klinis maupun laboratoris yang memadai. Lulusan program kelak dapat mengembangkan pengetahuannya di bidang klinik genetika (terutama bagi para klinisi), peneliti bidang genetika serta berkarir di bidang lain yang berhubungan dengan ilmu genetika.

Pada tahun akademik pertama ini, mahasiswa yang mendaftar telah menerima Beasiswa Unggulan Biro PKLN Depdiknas. Sekitar 40% dari mereka berhasil memperoleh beasiswa untuk melanjutkan studinya (twinning program) selama setahun di Radboud University Medical Center Nijmegen, Belanda. Program magister ini didukung oleh para dosen dan tutor yang merupakan ahli genetika, profesional dan klinisi dalam bidang terkait dengan ilmu genetika baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Bagi calon mahasiswa yang berminat atau ingin mendapatkan informasi selanjutnya dapat menghubungi Laboratorium Bioteknologi Kedokteran FK-Undip, Jl. Soetomo 14 Semarang Tel/Faks: (024) 8454714/ (024) 70702592 (Dina) ,(024) 8412311 e-mail di: molcytogen @yahoo.com atau konselinggenundip @yahoo. com.

Wednesday 27 May 2009

Telescope Baru untuk Luar Angkasa

Scientists Call Hubble a 'Whole New Telescope' After Repairs
By Tariq Malik
Senior Editor
posted: 26 May 2009
06:27 pm ET

The Hubble Space Telescope appears better than new as NASA puts the 19-year-old observatory through a battery of tests after its final facelift by an astronaut repair crew.

Ed Weiler, NASA's science missions chief, said Hubble is in the midst of meticulous systems and calibration checks following the successful upgrades and repairs by Atlantis shuttle astronauts.

"All of those have gone beautifully," Weiler told reporters after Atlantis' smooth California landing on Sunday. "Everything is going well, as far as I can tell."

The calibrations and electronics tests should run their course by the end of summer, with a new and improved Hubble once more ready for science observations in late August, Weiler said.

Atlantis and its crew of seven astronauts touched down at Edwards Air Force Base in Southern California at 11:39 a.m. EDT (1549 GMT) on Sunday, though it was early morning at their desert runway. The astronauts returned triumphant after a 13-day Hubble service call.

"Now and only now can we declare this mission completely a success," said Weiler, who served as Hubble's chief scientist between 1979 and 1998. "The astronauts are safely on the ground."

Commanded by veteran spaceflyer Scott Altman, the Atlantis astronauts launched toward Hubble on May 11 and performed a five-spacewalk marathon that left the iconic space observatory more powerful than ever before.

A whole new telescope

Atlantis' mission was NASA's fifth and last-ever shuttle flight to overhaul Hubble. NASA plans to retire its three aging space shuttles fleet next year and their replacement, the capsule-based Orion, is designed to ferry astronauts to the International Space Station and, ultimately, the moon.

During their five back-to-back spacewalks, Atlantis astronauts installed two new instruments in Hubble - a powerful wide-field camera and a super-sensitive spectrograph.

They swapped out old gyroscopes and batteries with new ones, performed two intricate repairs to revive two instruments - Hubble's main Advanced Camera for Surveys and a versatile imaging spectrograph - that were never designed to be fixed in space.

The enhancements, he added, should be the focus, and not the fact humans will never visit the space telescope again.

"We just repaired the Hubble Space Telescope," an emphatic Weiler said. "We've got a whole new telescope. We've got four new instruments. Two of them dead, now alive.

"These are truly the best of times," Weiler said. "Not the worst of times."

The upgrades by the Atlantis crew should extend the space telescope's life through at least 2014 if not longer, which would overlap with NASA's next great observatory - the infrared-scanning James Webb Space Telescope slated to launch in 2013.

Atlantis spacewalkers also attached a docking ring to Hubble so that, sometime after 2020, a robotic spacecraft can latch onto the telescope and discard it in the Pacific Ocean at its mission's end.

Hubble see saw

Weiler said the success at Hubble is even more poignant since the mission almost never happened.

In 2004, just a year after the tragic loss of the shuttle Columbia and its crew, NASA canceled the mission because of its risk. Hubble-bound astronauts would not be able to reach the safety of the International Space Station because of the telescope's higher altitude and completely different orbit.

Weiler and Hubble scientists were crushed, especially since Hubble was designed to be visited by astronauts every two or three years for vital maintenance.

It was an astronaut crew that fixed Hubble's blurry vision during a 1993 service call, just three years after the space telescope launched into space with a flawed mirror. That mission transformed Hubble from a national joke into "a great American comeback story," Weiler said.

By 2004 - two years after its most recent upgrade - the telescope was again in need of repairs. Instead, the mission was cancelled on Jan. 16, 2004, the day after Weiler's birthday.

"If you would have told me on that day that I would be sitting her five years later, with a totally successful five-[spacewalk] mission, with a brand new Hubble once again that will probably operate into a third decade, I wouldn't have bet you a penny," Weiler said. "This mission is a great success."

NASA resurrected the Hubble-bound mission in 2006 after resuming shuttle flights and successfully demonstrating heat shield repair techniques and tools.

It was heat shield damage to Columbia's left wing that doomed that shuttle and it's astronauts during re-entry. During the Hubble flight, NASA kept the shuttle Endeavour on standby to fly an unprecedented a rescue mission in case Atlantis suffered similar damage. No rescue was needed.

NASA plans to launch up to eight more shuttle flights by 2010 to complete the space station's construction. The orbiting lab is expected to reach its full six-person crew size later this week when three new spaceflyers join the station's current three-man crew.

The next shuttle to launch will be Endeavour, which will move from its current perch atop Launch Pad 39B to the nearby Pad 39A early on May 30 for a planned June 13 launch toward the space station.

Pad 39A is NASA's prime shuttle launch site. Pad 39B will be turned over to the shuttle's replacement booster – the Ares I rocket. The first test flight, Ares I-X, is slated to launch no earlier than Aug. 30.

The Atlantis astronauts are the last humans ever to touch or see Hubble up close. When they left the telescope last Tuesday, they recorded the departure from Hubble and later beamed it back to Earth.

"All of us had, I wouldn't say wet eyes," said Weiler. "But it was an emotional moment because we knew that was probably the last time humans would see Hubble."

Saturday 23 May 2009

Prof.Dr. Sumitro DJOJOHADIKUSUMO

BIODATA SINGKAT


Nama : - Prof.Dr. Sumitro DJOJOHADIKUSUMO
* Tempat & Tgl Lahir : - Kebumen/Jawa Tengah, 29 Mei 1917
* Tgl. Meninggal : - 8 Maret 2001
* Istri : - Dora Sigar (asal Langowan/Minahasa, 4 anak)
* Pendidikan Umum : - HIS (Holland Inlandsche School)
- MULO (Meer Uitgrebreid Lager Onderwijs)
- Universitas Sorbonne di Paris, Perancis (1934-1938)
- Economische Hogeschool di Rotterdam/Belanda
(Sarjana 1940, Doktor 1942)

Riwayat Pekerjaan
-----------------
* 1946 : - Pembantu Staf Perdana Menteri RI Sutan Syahrir
* 1947 : - Presiden Direktur Indonesian Banking Corporation
* 1948-1949 : - Wakil Ketua Perutusan Indonesia pada Dewan Keamanan PBB membantu L.N.Palar
* 1949 : - Anggota Delegasi RI di Konperensi Meja Bundar, di Den Haag, Belanda
* 1950 : - Kuasa Usaha KBRI di Washington, D.C.
* 1950-1951 : - Menteri Perdagangan & Perindustrian RI di Kabinet Natsir (6/9/50-27/4/51)
* 1952-2000 : - Guru Besar Ekonomi Universitas Indonesia
* 1952-1953 : - Menteri Keuangan RI di Kabinet Wilopo (3/4/52-30/7/53)
* 1955-1956 : - Menteri Keuangan RI di Kabinet Burhanuddin Harahap (12/8/55-24/3/56)
* 1958-1961 : - Bergabung dengan PRRI/Permesta
* 1958-1967 : - di pengasingan, sebagai Konsultan Ekonomi di Malaysia,
Hong Kong, Thailand, Perancis dan Swiss
* 1968-1973 : - Menteri Perdagangan RI di Kabinet Pembangunan I (6/6/68-28/3/73)
* 1973-1978 : - Menteri Riset di Kabinet Pembangunan II (28/3/73-28/3/78)
* 1986 : - KOmisaris Utama PT Bank Pembangunan Asia
- Aktif di LP3ES
* 1985-1990 : - Ketua Dewan Penyantun Universitas Mertju Buana
* 2001 : - Meninggal dunia (8 Maret)


* Alamat rumah : Jl. Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
----------------

50 Universitas Indonesia Go International

Ditulis oleh Administrator
Monday, 11 February 2008
http://www.dikti.go.id

50 Promising Indonesian Universities

Ada 2684 Institusi Pendidikan Tinggi di Indonesia, Berikut merupakan links website 50 Perguruan Tinggi Swasta yang mempunyai kredibilitas Nasional dan mempunyai keinginan untuk dapat bekerja sama secara International (Diurut secara alfabet).

- Ahmad Dahlan University : www.uad.ac.id
- Airlangga University : www.unair.ac.id
- Atma Jaya Catholic University Jakarta : www.atmajaya.ac.id
- Atma Jaya University Yogyakarta : www.uajy.ac.id
- Bandung Polytechnic for Manufacturing : www.polman-bandung.ac.id
- Bandung State Polytechnic : www.polban.ac.id
- Bina Nusantara University : www.binus.ac.id
- Bogor Agricultural University : www.ipb.ac.id
- Bunda Mulia University : www.bundamulia.ac.id
- Diponegoro University : www.undip.ac.id
- Gadjah Mada University : www.ugm.ac.id
- Indonesian Institute of the Arts, Jogja : www.isi.ac.id


- Indonesian Institute of the Arts , Denpasar : www.isi-dps.ac.id
- Indonesian Institute of the Arts , Surakarta : www.stsi-ska.ac.id
- Institut Teknologi Bandung : www.itb.ac.id
- Institute Teknologi Sepuluh November : www.its.ac.id
- Jakarta Institute of the Arts, The : www.ikj.ac.id
- Jember University : www.unej.ac.id
- Jenderal Soedirman University : www.unsoed.ac.id
- Maranatha Christian University : www.maranatha.edu
- Merdeka University – Malang : www.unmer.ac.id
- Muhammadiyah University of Malang : www.umm.ac.id
- Muhammadiyah University of Surakarta : www.ums.ac.id
- Padang State Polytechnic : www.polinpdg.ac.id
- Padang State University : www.unp.ac.id
- Padjadjaran University : www.unpad.ac.id
- Palangkaraya University : www.upr.ac.id
- Pancasila University : www.univpancasila.ac.id
- Parahyangan Catholic University : www.unpar.ac.id
- Pasundan University : www.unpar.ac.id
- Pelita Harapan University : www.uph.ac.id
- Sanata Dharma University : www.usd.ac.id
- Satya Wacana Christian University : www.uksw.edu
- Sebelas Maret University : www.uns.ac.id
- Soegijopranata Catholic University : www.unika.ac.id
- Sriwijaya University : www.unsri.ac.id
- State University of Malang : www.malang.ac.id
- State University of Medan : www.unimed.ac.id
- Supra School of Bussiness and Computer : www.supra.ac.id
- Tadulako University : www.untad.ac.id
- Telkom School of Engineering : www.stttelkom.ac.id
- Udayana University : www.unud.ac.id
- University of 17 Agustus 1945, The : www.untag-sb.ac.id
- University of Bengkulu : www.unib.ac.id
- University of Indonesia : www.ui.ac.id
- University of Mataram : www.unram.ac.id
- University of Surabaya : www.ubaya.ac.id
- Widyagama University of Malang : www.widyagama.ac.id
- Windya Mandala Catholic University Surabaya : www.wima.ac.id
- Yogyakarta State University : www.uny.ac.id

Tuesday 19 May 2009

Astronauts to Say Goodbye to Hubble Telescope

By Tariq Malik
Senior Editor
posted: 19 May 2009
07:06 am ET

HOUSTON - Atlantis astronauts will say goodbye to the Hubble Space Telescope for the last time Tuesday.

The seven astronauts aboard Atlantis will pluck the 19-year-old telescope from its perch in the shuttle cargo bay Tuesday morning and release it back into space. The shuttle will then fire its engines to leave Hubble's the 350-mile (563-km) high neighborhood for a lower orbit.

The move caps nearly a week of intense Hubble repairs and five amazing spacewalks by Atlantis astronauts to add new $220 million worth of new instruments and upgrades, as well as unprecedented repairs. By the end of their last spacewalk on Monday, they had accomplished all of their goals plus some extra work, leaving Hubble more powerful than ever.

"It's been a real thrill," said Atlantis commander Scott Altman.

Altman and his crew are due to return to Earth Friday and will tweak their orbit a bit today to put them on course for an earlier landing in Florida.

Catch and release

Today, astronaut Megan McArthur will release Hubble using the robotic arm aboard Atlantis, but it was her crewmate John Grunsfeld - who is making his third trip to the observatory - who actually gave the telescope the last pat farewell during the mission's final spacewalk.

"Happy voyages," Grunsfeld said to Hubble during a lighthearted crew video on Monday. "It's hard not to think of Hubble as something alive, but I really was thinking of Hubble as a friend."

Atlantis' trip to Hubble is NASA's fifth and last, ever, service call to the space telescope before the agency retires its aging shuttle fleet next year. The agency's capsule-based replacement is smaller, lacking the robotic arm needed to snare Hubble and the shuttle's 60-foot (20-meter) cargo bay to store large instrument replacements.

The astronauts launched from the NASA's Florida spaceport on May 11, leaving its sister ship Endeavour atop a second launch pad, where it has stood ready to fly a rescue mission should Atlantis suffer irreparable damage during the mission. The shuttle cannot reach the safe haven of the 220-mile (354-km) International Space Station from Hubble because it is higher and in a very different orbit.

NASA once canceled Atlantis' mission because of that risk following the Columbia disaster, but later reinstated the mission with the caveat of having a rescue ship ready to fly. The region around Hubble is littered with space trash and the Atlantis crew inspected their shuttle's heat shield soon after launch.

Mission managers found the shuttle in good health after its launch, with Atlantis astronauts to take a now-standard second look at their heat shield for signs of new damage while they have been in space.

Goodbye, Hubble

By NASA's scorecard, the flight has been an undeniable success despite daunting spacewalk repairs that revived a pair of long-dead instruments. Their work should leave Hubble more capable than ever to take its trademark cosmic images and peer back to about 500 million years after the birth of the universe.

Altogether, the astronauts installed a brand new wide-field camera for deep-space observations, a super-sensitive spectrograph to detect faint light from distant quasars, as well as new gyroscopes, batteries, a fine guidance sensor for pointing accuracy and insulation.

They also resurrected Hubble's advanced camera and a versatile spectrograph that can double as an imager. Those damaged devices were never built to be fixed in space.

Now, all of Hubble's instrument bays are full, something the telescope hasn't seen since 1993 when astronauts removed one to install corrective mirrors to fix the then-ailing observatory's blurry vision during the first service call. Three more visits by astronauts then followed in 1997, 1999 and 2002 to steadily upgrade the telescope.

"There are already some bittersweet feelings," Hubble program manager Preston Burch told reporters Monday here at NASA's Johnson Space Center. "We're extremely pleased with the success of the mission and happy. But on the other hand, we're sad that this will be the last time we see it."

Jon Morse, chief of NASA's astrophysics division, said that full performance checks for Hubble's new instruments should be completed by the end of summer. But already, thousands of scientists are waiting in line to use Hubble once the new instrument system checks are completed at the end of the summer, he added.

"We have a saying in the science mission directorate, 'Science Never Sleeps,' and our work is just beginning," said Jon Morse, chief of NASA's astrophysics division. "We can't wait to get out there and use Hubble for its intended purposes."

SPACE.com is providing continuous coverage of NASA's last mission to the Hubble Space Telescope with senior editor Tariq Malik in Houston and reporter Clara Moskowitz in New York. Click here for mission updates and SPACE.com's live NASA TV video feed.

Wednesday 13 May 2009

Freddy Numberri Diabadikan Jadi Nama Ikan

Freddy Numberri Diabadikan Jadi Nama Ikan
Nama ikan dari perairan Raja Ampat itu memang penghargaan untuk Freddy Number.
Rabu, 13 Mei 2009, 16:37 WIB (Nurlis E. Meuko)
Ikan dari Raja Ampat

VIVAnews -- Malam ini, Departemen Kelautan dan Perikanan memperkenalkan ikan baru yang ditemukan di kawasan segitiga terumbu karang perairan Raja Ampat, Papua. Spesies baru ini diperkenalkan dalam acara Coral Triangle Iniciative Summit (CTI Summit 2009) di Swiss Bell Hotel, Manado.

Sekreterairs Direktorat Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Departemen Kelautan, Sudirman Saad, ikan itu dari spesies baru pentapodus. Ikan itu ditemukan oleh dua Conservation International (CI), Dr. Mark Erdmann dan Dr. Gery Allen, dalam ekspedisi biologi kelautan di wilayah Papua Barat, pada April 2006.

Spesies ikan ini ditemukan dan di potret pada kedalaman 12 meter. Namun Mark Erdmann baru dapat mengoleksi spesimennya baru setahun kemudian di bagian barat laut wilayah perairan Batanta 1 Kepulauan Raja Ampat. Erdmann dan Allen memberi nama ikan ini Pentapodus Numberii.

"Ini penghargaan untuk Menteri Kelautan dan Perikanan (Freddy Numberri) atas komitmennya dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut Indonesia," kata Sudirman Saad.

Pentapodus Nmberii, adalah ikan konsumsi yang bentuknya seperti ikan hias. "Keberadaan spesies baru ini bisa menjadi awal pengungkapan secara ilmiah sumberdaya hayati lain di kawasan segitiga terumbu karang," katanya.• VIVAnews

Sunday 10 May 2009

Hobbit Flores 'spesies baru'


BBC Indonesia, 07 Mei 2009

Kaki Hobbits
Tulang kaki Hobbit dari Flore tampaknya cukup primitif

Kalangan ilmuwan menemukan bukti baru bahwa tulang belulang manusia "Hobbit" Indonesia berasal dari spesies manusia baru, bukan pigmi modern.

Manusia setinggi satu meter dan berat 30 kg pernah berada di Flores mungkin 8000 tahun lalu.

Sejak penemuan itu, para peneliti menyatakan dengan tegas sebagai identitas manusia kerdil.

Dua tulisan di jurnal Nature sekarang mendukung gagasan bahwa mereka sepenuhnya spesies manusia baru.

Tim yang menemukan tulang-tulang kecil di gua Liang Bua, Flores beranggapan bahwa populasi itu milik spesies Homo floresiensis, terpisah dari Homo sapiens biasa.

Mereka berpendapat, "Hobbits" itu turunan dari spesies prasejarah manusia, barangkali Homo erektus yang mencapai pulau di Asia Tenggara lebih dari satu juta tahun lalu.

Selama bertahun-tahun, badan mereka kemungkinan semakin kecil ukurannya melalui proses seleksi alamiah yang disebut pengkerdilan pulau, klaim para penemu dan banyak ilmuwan lainnya.

Namun sejumlah peneliti berpendapat bahwa spesies ini tidak cocok dengan otak Hobbit seukuran kera hampir 400 cm kubik, sepertiga dari otak manusia modern.

Teka-teki

Ini adalah teka-teki, kata mereka, karena individu-individu itu tampaknya memiliki alat-alat dari batu yang dipahat secara rumit.

Mereka menyatakan, Hobbits mungkin bagian dari manusia modern dengan otak kecil yang abnormal.

Salah satu tim yang dipimpin William Jungers dari Stony Brook University di Amerika Serikat menganalisa tulang belulang kaki Hobbit.

Mereka menemukan bahwa dalam tingkat tertentu manusia luar biasa.

Jari kaki besar bersatu dengan jari lainnya dan penyatuan ini memungkinkan jari itu sebagai penyangga sepenuhnya badan sesuatu yang tidak ditemukan di kalangan kera besar.


Berita utama saat ini
Demokrat raih suara terbesar
Paus ingatkan soal manipulasi agama
Zuma resmi presiden Afsel
Rusia kecam 'petualangan militer'

Tuesday 5 May 2009

DOAKU SETELAH TIDAK PUNYA PRESIDEN

SAYA BERDOA KEPADA ALLAH SWT SEMOGA ALLAH SWT MEMAAFKAN KESALAHANKU TELAH MEMILIH SBY DI PEMILU PRESIDEN 2004.

Sunday 3 May 2009

susilo bambang yudhoyono harus minta maaf!

susilo bambang yudhoyono harus minta maaf!
INI BUKTINYA SUSILO B Y ANTI RI!
Informasi Pekerjaan
Perusahaan: Republik Indonesia
Jabatan: Presiden
Masa Kerja: Oktober 2004 - Sekarang

Dodi Muthofar Hadi BANG, ADEK, SAUDARA SAUDARI

BAPAK, IBU TEMAN KAWAN DAN MUSUH

SUSILO WAJIB MINTA MAAF

FACEBOOK TIDAK BISA DISALAHKAN TIDAK MENYEDIAKAN KATA LAIN DARI PERUSAHAAN

DAN SUSILO HARUSNYA TAHU PERUSAHAAN WAJIB DIISI DENGAN PERUSAHAAN

KENAPA SUSILO MENGISI PERUSAHAAN DENGAN RI

KENAPA JUGA MASIH TIDAK PAHAM ?

SUSILO KAMU SALAH, DAN KENAPA TIDAK MENDENGAR!!!

AKU DOAKAN KAMU BISA MENDENGAR! DAN BERSEDIA MEMINTA MAAF!

Di jawab :
Dukung Terus
Untuk anggota Ibu Ani Susilo Bambang Yudhoyono

Yudhistira Mdfc
Tambahkan sebagai Teman
Hari ini jam 14:20
Balas
Dukung Terus Bapak DR.H.Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Capres Indonesia periode 2009-2014.Untuk Indonesia sejahtera dan bebas korupsi.Dan doakan Bapak agar dapat mempunyai pasangan yang tepat.

Salam Demokrat.Lanjutkan!!

“Jawaban saya dari dinding Ani Yudhoyono :
WAW, TERNYATA KRITIK SAYA BERBUAH AJAKAN UNTUK MENDUKUNG SBY! HANCUR SUDAH HARAPAN SAYA PADA SBY, SAYA PERSILAHKAN UNTUK MENCERMATI INFO PEKERJAANNYA DI FACEBOOK SBY.

PERUSAHAAN = RI, BAGIKU INI PERSOALAN MENDASAR DAN KRUSIAL, BAHWA SEBAGAI BANGSA RI SUDAH DISALAH GUNAKAN PENYEBUTANNYA SEBAGAI PERUSAHAAN, SAYA DENGAN TERPAKSA MENOLAK AJAKAN KAMU, DAN AKU DOAKAN SBY TIDAK AKAN BERTAHAN SAMPAI PEMILU PRESIDEN 2009 DAN TIDAK AKAN MENJADI PRESIDEN 2009/2014.

SAYA TIDAK TERIMA DIRINYA MENYEBUT PERUSAHAAN = RI, SAYA INGATKAN AGAR DIA MINTA MAAF ATAS KESALAHANNYA ITU, DAN SEKALIPUN DIA MENJADI PRESIDEN SAAT INI SAYA SUDAH TIDAK MENGAKUINYA SEBAGAI PRESIDENKU LAGI APALAGI MENDUKUNGNYA MENJADI CALON PRESIDEN 2009/2014.

KATAKAN PADANYA SAYA TELAH MENCABUT PILIHAN SAYA DI TAHUN 2004, DAN SEKARANG SUDAH TIDAK MENGAKUINYA SEBAGAI PRESIDEN RI LAGI. SAYA RAKYAT RI YANG TIDAK MENGAKUI SBY SEBAGAI PRESIDEN RI! KATAKAN PADA SBY!”

ORIFLAME UNIVERSITY

Blog Archive

ALAMAT IP KAMU

streetdirectory.co.id

Muthofar Hadi Sponsor Umroh/Haji

PT Armina Reka Perdana adalah salah satu agen perjalanan Haji/Umrah di Indonesia yang sudah berdiri sejak 1990. Ikuti jamaahnya dan dapatkan kuotanya, Bergabung Klik di sini.