Saturday 28 March 2009

Astronot Indonesia?

Astronot Indonesia, Ketinggalan Kereta

yuniawan on Mar 3rd 2008

Baca berita di koran, saya langsung tergelitik dan sedikit panas. Bagaimana tidak ? Malaysia berhasil menobatkan diri sebagai orang Melayu pertama yang akan berangkat ke luar angkasa. Ia adalah Muszaphar Shukor, yang akan meluncur dari Kazakhstan pada Rabu, 10/10 2007, 20.21 WIB. Meski dari namanya terkesan India banget, Malaysia tampak begitu bangga dengan keberhasilan warga negaranya ini.

Seperti yg pernah saya ungkap, multikultural memang sudah lengket di sana, khususnya di KL. Orang China, India, sudah begitu mudahnya “hidup” dan berbicara dalam bahasa mereka. Tempat2 umumpun juga diwarnai oleh etnik tersebut. Kita simak saja, berapa prosen orang etnik yg jadi andalan Malaysia di bulu tangkis ? atau cabang olah raga yg lain. Yang jelas, mereka sudah dianggap Malaysia, dan layak dibanggakan oleh Malaysia.

Sementara kita, lagi ngapain ? Masih teringat, betapa nama Pratiwi Sudarmono, disebut-sebut dan begitu dijagokan ! Saat itu saya masih kecil. Meski kecil, saya masih cukup mampu untuk berangan, dan ikut2an bangga ttg rencana keberangkatan astronot wanita Indonesia itu. Bagaimana tidak, sekitar 90 % astronot dunia, kesemuanya laki-laki. Nah ini, Indonesia jadi bangsa yg hebat, sekali bisa kirimin astronot, langsung diwakilkan pada srikandinya. Hebat nggak ? Bahkan, kalo tidak salah, mantan Rektor Unair pun, Prof. Puruhito, pernah juga menjadi kandidat astronot.

Eh ternyata. Hari berganti bulan, tahun berganti dekade, astronotku, tak berangkat juga tuh ke luar angkasa..! Why ? Tampaknya masalah klasik, masih saja menghinggapi bangsa ini. Berkali-kali saya katakan : bangsa ini gak kalah lho ama bangsa lain? Sudah banyak putra-putri bangsa ini yg mampu bersaing, menonjol, dan jadi pemenang untuk negerinya. Salah satu contohnya (tentu saja ini hanya sebagian kecil bukti kepintaran anak bangsa ini); dua pelajar SMP asal Jatim, berhasil meraih medali emas dan perunggu dalam olimpiade astronomi internasional di Ukraina. Apa nggak klise tuh..? Jadi, bahasa ekstrimnya, apanya yang salah ?

Saya cari referensi, ttg bagaimana Malaysia bisa berhasil, ternyata mereka tak sepenuhnya mengandalkan otak calon astronotnya. Artinya ada faktor lain yang bisa bikin astronot mereka bisa terbang. Dengan menjalin kerjasama pembelian pesawat with Rusia, bangsa Malay juga menyisipkan salah satu poin kerjasama utk memberangkatkan astronotnya ke luar angkasa. Cerdik memang. Dengan begitu, mereka bisa berpotensi utk dapat transfer ilmu. Jadi, gak hanya beli barang (pesawat), dipakai, trus rusak, and mangkrak…?!

Tapi mereka, dengan serius, berambisi utk bisa jadi bangsa melayu pertama yang “tinggal landas”. Hebatnya lagi, ia yang terpilih, adalah produk perguruan tinggi di Malaysia, yakni seorang ahli ortopedi dari Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM). Bukan main….()&(^) Ini merupakan bukti, keberhasilan strategi pendidikan mereka.

Malaysia, berhasil merayu Rusia, diikat dengan kontrak senilai USD 25 juta, atau sekitar Rp. 227 miliar. Dengan begitu, mana bisa Rusia menolaknya ? Itung-itung, Rusia bisa terbang, tapi yang biayai Malaysia. Jadi, mereka nunut, Malaysia juga ikut nguntit. Dan itu sudah dirintis sejak tahun 2003.

Jelas sudah, ternyata, ada campur tangan pemerintah di sini. Bahkan, dengan bangganya, PM Malaysia akan melakukan teleconference dgn astronot pertamanya itu. Yang jelas ini hanyalah proyek pioner, dan tentunya akan ada astronot2 lainnya yang berpotensi terbang menyusul si Muszaphar Shukor itu.

Lantas Indonesia bagaimana ? Seperti biasa, kita banyak ribut karepe dhewe. Di negara kita, malah sibuk dengan gerakan selamatkan Bosscha ! Bosscha itu, observatorium yang merupakan kawasan ilmiah dan penelitian di Bandung Utara, yang ternyata harus melawan para pengembang di kawasan tersebut. Karena tidak ingin dicaplok, maka melawanlah mereka..! Jadinya malah gak terbang-terbang deh…..?!

Ironis bukan ? Sekali lagi, aku langsung lunglai, dan begitu tak bersemangat, tentang nasib bangsaku ini. Jadi, good governance lantas berperan menjadi sesuatu yang penting. Yakni tentang bagaimana caranya, menata dan mengelola dgn baik, mengembangkan apa-apa yang jadi potensi bangsa ini. Bahkan, jika secara ekstrem dikatakan : “Kendati Malaysia tak berkualitas, tapi bangsanya bisa bikin warganya tampak berkualitas…!”

Rupanya itu yg terpenting. Seterusnya, mereka tinggal berjalan, dan berjalan, belajar ttg bagaimana mendorong semua yg tempak berkualitas itu, menjadi benar-benar berkualitas (luar dalam). Sementara saran untuk astronot kita : Jika tak ingin ketinggalan kereta, maka kita tak hanya dituntut utk datang lebih awal di stasiun, tapi juga harus punya keberanian utk berangkat dgn naik pesawat. Why not ?

saya begitu terinspirasinya sehingga artikel ini saya copy beserta komentar saya ini
# MUTHOFAR HADIon 28 Mar 2009 at 12:21 pm

mirip nama ku MUTHOFAR HADI, aku sewaktu kelas dua disuruh maju ke depan dan diminta menyebutkan cita-cita terus aku sebutkan INGIN JADI ASTRONOUT, karena masih malu-malu jangan-jangan tidak kesampean “EH JADI PRESIDEN AJA”

2 comments:

  1. Astronot Pertama Malaysia Meluncur Menuju Stasiun Antariksa Internasional

    10/10/2007


    From left: Peggy Whitson of the U.S., Yury Malenchenko of Russia and Sheikh Muszaphar Shukor of Malaysia, 18 Sep 2007
    Sheikh Muszaphar Shukor (paling kanan)
    Sebuah wahana antariksa Rusia yang membawa tiga awak, termasuk astronot pertama Malaysia, telah meluncur menuju Stasiun Antariksa Internasional.

    Pesawat Soyuz, yang membawa Sheikh Muszaphar Shukor, kosmonot Rusia Yuri Malenchenko dan astronot Amerika Peggy Whitson, lepas landas dari stasiun Baikonur di Kazakhstan. Soyuz akan bergabung dengan stasiun antariksa itu hari Jumat pekan ini.

    Shukor, dokter berusia 35 tahun, akan tinggal di stasiun tersebut selama 11 hari dan melakukan sejumlah eksperimen ilmiah mengenai gen, termasuk mengenai sel-sel kanker.

    Sebagai seorang Muslim, Shukor mengatakan ia berencana untuk melanjutkan puasanya di bulan Ramadan di ruang angkasa. Bulan Ramadan berakhir hari Sabtu ini.

    ReplyDelete
  2. So-Yeon, 29 Tahun : Doktor dan Astronot Wanita Mar 26, '08 11:48 AM
    for everyone
    Raih Gelar Doktor di Tengah Ketatnya Latihan Astronot

    Dia perempuan muda yang smart,intelek,dan penuh bakat.Lewat perjuangan berat dan keberuntungan,Yi So-Yeon mencetak sejarah di dunia antariksa Korea Selatan (Korsel). Inilah jomblo paling keren saat ini.

    USIA Yi So-Yeon memang baru 29 tahun, tapi dia akan menjadi astronot pertama Korsel yang mengemban misi langka di stasiun antariksa internasional (ISS) selama 11 hari. Kini Yi sedang menjalani tes-tes terakhir di pusat pelatihan astronot Rusia. Luar biasa !

    Sebagai mahasiswi,Yi merasa sangat terhormat telah terpilih sebagai astronot Korsel pertama. Padahal sebelumnya Yi hanya berada di kursi cadangan.

    ”Saya akan mencoba melakukan yang terbaik.Tidak hanya untuk diri saya,tapi juga atas nama negara sebagai astronot Korea pertama,” kata Yi sebelum masuk ke salah satu model kapsul Soyuz untuk melakukan uji coba.

    Mahasiswi teknik biosistem itu tersenyum lebar dan mengaku pelatihan yang dia jalani selama berbulanbulan sangat sulit,tetapi juga menarik dan luar biasa. Yi melalui perjuangan berat sebelum terpilih menjadi calon astronot pertama Korsel. Dia harus menyingkirkan lebih dari 18.000 pesaing. Di Korsel,pemilihan astronot itu dibuka untuk siapa saja yang memenuhi kualifikasi.

    Sejumlah uji coba terus dilakukan hingga Yi meninggalkan bumi pada 8 April nanti. Yi akan menuju ISS pada 8 April bersama kosmonot (angkasawan) Sergei Volkov dan Oleg Kononenko.Perjalanan antariksa kali ini juga yang pertama bagi kedua mitra Yi. Ketiganya akan meluncur dengan roket Soyuz Rusia dari pusat peluncuran pesawat ulang alik Baikonur di Kazakhstan.

    Tempat peluncuran itu dibangun dengan lisensi Rusia. Untuk perjalanan antariksa pertama astronot Korsel itu, pemerintah Seoul membayar USD27 juta, atau sekitar Rp25 Milyar !. Yi dijadwalkan kembali ke bumi pada 19 April setelah melakukan serangkaian percobaan di ISS. Misi yang diemban Yi ialah menjadikan Korsel sebagai negara ke-36 yang menempatkan seorang manusia ke antariksa sejak Rusia mengirim Yury Gagarin mengorbit pada 1961. (Andaikata Yi punya MP buat cerita pengalamannya ya )

    Pengiriman Yi ke antariksa merupakan wujud ambisi Korsel yang tahun lalu mengumumkan sebuah rencana ambisius meluncurkan manusia mengorbit ke bulan pada 2020. Selain sebagai astronot pertama Korsel,Yi merupakan perempuan Asia pertama di antariksa setelah Chiaki Mukai dari Jepang. Yi juga menjadikan Korsel sebagai negara kedua di dunia yang memiliki astronot perempuan pertama/belum berpengalaman setelah Inggris.

    Yi mengaku dirinya secara mendadak diberi tahu untuk menggantikan kandidat astronot Korsel pertama, Ko San, yang didiskualifikasi. Dia merasa terkejut atas keputusan tersebut. ”Dia (Yi) terpilih awal bulan ini setelah Ko San didiskualifikasi karena melanggar prosedur dengan keluar dari pusat pelatihan astronot Rusia, Star City, tanpa izin,” ungkap pejabat Korsel.

    Yi pertama kali merasa tertekan saat harus menggantikan posisi Ko.Namun,kondisi Yi berangsur membaik. Ko dan Yi telah melakukan latihan bersama di Rusia sejak tahun lalu.Ko mengalahkan Yi dalam seleksi akhir astronot pada September 2007. Yi menerima kekalahannya saat itu tanpa banyak alasan.

    ”Saya akan menjadi asisten yang baik untuk astronot (Ko),” kata perempuan kelahiran 2 Juni 1978 itu. Terlahir di Gwangju, Yi merupakan anak pertama.Yi lulus dari Kwangju Science High School dan Korea Advanced Institute of Science and Technology di bidang teknik mesin. Yi kemudian mengambil gelar doktor di bidang microelectro mechanical systems di Korea Advanced Institute of Science and Technology.

    Sambil mengambil gelar doktor, Yi melamar sebagai astronot Korsel. Saat diterima sebagai kandidat astronot,Yi belum menyelesaikan studinya. Awal tahun ini, tepatnya 29 Februari 2008,Yi menerima gelar doktor setelah selesai menulis tugas akhir di selasela pelatihan astronot. ( Bravo Yi ! Para wanita berbanggalah dengan prestasi Yi! )
    Tags: astronot, wanita
    Prev: PASIR MENJADI MUTIARA
    Next: Kuis Idola

    ReplyDelete

ORIFLAME UNIVERSITY

Blog Archive

ALAMAT IP KAMU

streetdirectory.co.id

Muthofar Hadi Sponsor Umroh/Haji

PT Armina Reka Perdana adalah salah satu agen perjalanan Haji/Umrah di Indonesia yang sudah berdiri sejak 1990. Ikuti jamaahnya dan dapatkan kuotanya, Bergabung Klik di sini.